Pergerakan dinar

Tabungan M-Dinar

Gold Dinar Jameela

Gold Dinar Jameela...Kunjungi kami di Mila Salon Jl.Kota Bambu Raya RT 008 RW 04 No:7 Kota Bambu Selatan-Jakarta Barat Belakang RS.Harapan Kita dan RS.Dharmais-Slipi 021-5653390 Mobile-phone:085880957788.

Owner Gold Dinar Jameela

Gold Dinar Jameela...Kunjungi kami di Mila Salon Jl.Kota Bambu Raya RT 008 RW 04 No:7 Kota Bambu Selatan-Jakarta Barat Belakang RS.Harapan Kita dan RS.Dharmais-Slipi 021-5653390 Mobile-phone:085880957788.

Gold Dinar Jameela

Kunjungi kami di Mila Salon Jl.Kota Bambu Raya RT 008 RW 04 No:7 Kota Bambu Selatan-Jakarta Barat. Belakang RS.Harapan Kita dan RS.Dharmais-Slipi 021-5653390 Mobile-phone:085880957788.

Gold Dinar Jameela

Kunjungi kami di Mila Salon Jl.Kota Bambu Raya RT 008 RW 04 No:7 Kota Bambu Selatan-Jakarta Barat Belakang RS.Harapan Kita dan RS.Dharmais-Slipi 021-5653390 Mobile-phone:085880957788.

Gold Dinar Jameela

Kunjungi kami di Mila Salon Jl.Kota Bambu Raya RT 008 RW 04 No:7 Kota Bambu Selatan-Jakarta Barat Belakang RS.Harapan Kita dan RS.Dharmais-Slipi 021-5653390 Mobile-phone:085880957788.

Selasa, 19 Februari 2013

Gold Dinar Quadrant--Ala kiyosaki atau Ala abu Hanifah




Meskipun bukunya Robert Kiyosaki CASHFLOW Quadrant dibaca puluhan jutaan orang, ternyata memang tidak mudah untuk pindah dari satu quadrant ke quadrant berikutnya. Menjadi lebih sulit lagi dan belum tentu berguna manakala kita tidak memiliki motivasi yang benar dalam berpindah quadrant tersebut. Maka ada cara yang lebih mudah untuk pindah quadrant ini yaitu bila kita memiliki motivasi yang benar, salah satu yang bisa kita contoh adalah pindah quadrantnya Imam Abu Hanifah.

Untuk mudahnya kita memahami konsepnya, empat quadrant-nya Robert Kiyosaki saya kelompokkan menjadi dua bagian saja. Pengelompokan ini menjadi dua bagian kiri dan kanan berdasarkan kendala waktu yang kita miliki. Bila untuk meningkatkan kemakmuran kita terkendala oleh waktu – seberapa lama atau seberapa banyak kita bekerja, maka kita masih di bagian kiri. Bagian ini adalah dua quadrantnya Robert Kiyosaki Employee (E) atau pegawai, dan Self Employeed (S) yaitu swakarya atau pekerja mandiri.

Kita sudah lebih beruntung dari orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan, karena di quadrant E kita memiliki pekerjaan (have a job) atau di quadrant S kita memiliki pekerjaan sendiri (own a job). Masalahnya adalah dalam posisi ini kemungkinan besar waktu kita tersita untuk pekerjaan.

Karena kita masih harus bekerja dengan waktu kita sendiri, maka kemakmuran yang bisa kita hasilkan terbatas pada seberapa lama atau seberapa banyak kita bisa memiliki waktu bekerja ini. Karena kendala waktu ini pula maka meskipun 95 % orang bekerja sebagai pegawai dan swakarya atau quadrant E dan S, kemakmuran yang bisa mereka kumpulkan hanya 5 % dari total kemakmuran yang ada di dunia.

Bagian kedua adalah bagian kanan yang terdiri dari dua quadrant-nya Robert Kiyosaki yaitu quadrant Business Owner (B) dan quadrant Investor (I). Di quadrant B, kita sudah tidak harus bekerja dengan waktu kita sendiri karena pada quadrant ini system yang kita bangun yang bekerja. Demikian pula di quadrant I, waktu tidak menjadi kendala kita karena yang bekerja adalah orang lain di mana kita menaruh investasi Kita.

Untuk mudahnya dipahami karakter masing-masing bagian dan quadrant ini dapat dilihat pada ilustrasi di bawah.


Pindah Quadrant Abu Hanifah


Lantas bagaimana kita bisa pindah bagian dari kiri ke kanan ? Disinilah metodenya Imam Abu Hanifah lebih layak kita ikuti ketimbang metodenya Robert Kiyosaki.

Abu Hanifah muda yang bernama lengkap Al-Nu’man ibn Tsabit al-Zutha al-Farisi adalah golongan Tabi’in yang lahir di Kufah tahun 80 H. Dia lahir dari keluarga pedagang , belajar berdagang dan menjadi pedagang sejak dia belia. Artinya dia juga memulai dari bagian kiri – khususnya quadrant S yaitu sebagai pedagang.

Sampai meninggal-pun para ahli sepakat bahwa Imam Abu Hanifah masih sebagai pedagang. Hanya saja dia pedagang yang punya sangat banyak waktu untuk beribadah, menuntut ilmu dan mengajarkan ilmu. Bagaimana dia bisa mengalokasikan begitu banyak waktu disamping harus berdagang ? beliau ber-syirkah dengan orang-orang kepercayaannya untuk menjalankan usaha dagangnya.

Salah satu rekan ber-syirkah-nya Abu Hanifah adalah Hafsh ibn Abdurrahmah yang bersyirkah dengan beliau selama 30 tahun. Dari Hafsh inilah karakter unggul Abu Hanifah dalam berdagang banyak diceritakan dan menjadi contoh bagi para pedagang muslim berikutnya.

Pindah quadrantnya Abu Hanifah dari E/S ke B/I atau dari bagian kiri ke bagian kanan layak menjadi contoh karena dengan ini juga membawa setidaknya lima perubahan yang menyertainya :


  1. Abu Hanifah menjadi lebih banyak memiliki waktu untuk mempelajari ilmu dan juga mengajarkannya. Beliau bahkan punya waktu cukup untuk belajar bertahun-tahun di kota ilmu Madinah.
  2. Abu Hanifah bisa memiliki banyak waktu untuk beribadah. Di musim panas beliau hanya tidur antara dhuhur sampai ashar dan menghabiskan malamnya untuk beribadah, di musim dingin beliau menambah tidur sebentar di awal malam – dan menghabiskan sisa malamnya untuk beribadah.
  3. Waktu yang banyak digunakan untuk menuntut ilmu, mengajarkan ilmu dan ibadah tidak mengurangi rezekinya karena ada mitra syrikah yang amanah dalam menjalankan usaha beliau. Kecukupan rezeki ini tercermin dari sadaqah Abu Hanifah secara rutin yang pahalanya diperuntukkan bagi kedua orang tuanya saja mencapai 20 Dinar setiap bulan.
  4. Dengan kecukupan rezekinya, Abu Hanifah menjadi ulama yang tidak mau menerima gaji dari penguasa pada jamannya sehingga fatwa-fatwa dia bersih dari intervensi.
  5. Dari kecukupan rezekinya pula Abu Hanifah bisa menyebarkan ilmu sekaligus meringankan beban bagi para muridnya. Ketika ada muridnya yang tampil lusuh, dicukupkan kebutuhannya agar orang lain tidak kasihan kepadanya.
Dari contoh pindah quadrant atau pindah bagiannya Abu Hanifah di atas, kini jelas sekarang perbedaannya dengan pindah quadrant-nya Robert Kiyosaki. Bila Robert Kiyosaki mengajarkan pindah quadrant itu untuk mencari kekayaan duniawi, pindah quadrant a la Abu Hanifah adalah agar kita punya banyak waktu untuk menuntut ilmu, mengajarkannya dan memperbanyak waktu untuk beribadah. Sambil melakukan ini semua, kita tidak boleh menjadi beban orang lain – bahkan sebaliknya sebisa mungkin masih bisa ikut meringankan beban orang lain dan tentu saja mencukupi kebutuhan kita sendiri agar tetap dapat berfikir independen, berakal merdeka dan bebas dari intervensi. InsyaAllah kita-pun bisa !.

Jumat, 15 Februari 2013

Bertarung dengan dinar emas




Imam Dzahabi dalam kitabnya Al Kabaair menulis tentang 70 Dosa besar yang mesti kita hindari. Pada urutan ke 23 dan 24 tercantum mencuri dan menyamun/m erompak. Apa beda mencuri dan menyamun? Perbedaannya adalah dalam jumlah curian dan cara mencuri. Dalam mencuri jumlah yang dicuri biasanya tidak sebesar menyamun. Caranya pun biasanya sembunyi-sembunyi. Nishab pencuri adalah 1/4 dinar (setara dengan Rp 600.000 dengan kurs dinar saat ini), artinya jika seseorang mencuri lebih dari 1/4 dinar maka dia terkena hukum potong tangan. Sedangkan menyamun biasanya jumlah curiannya besar dan tidak jarang menggunakan cara kekerasan. Di dunia saat ini menyamun (biasanya di darat) dan merompak (biasanya di laut) masih ada di berbagai belahan dunia.

Namun saat ini perilaku menyamun ini sudah sangat modern, pelakunya pun bukan maling biasa tetapi berdasi. Pola dan caranya pun beragam mulai dari Bantuan Likuitas terhadap bank bermasalah, seperti BLBI hingga Bank Century. BLBI berpotensi mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp. 1.000 triliun (optimal loss ) sedangkan Century Rp 6,7 triliun (minimal loss atau yang baru muncul ke media baru segitu...padahal sih...lebih ). Dan hukuman bagi pelakunya bukan lagi dipotong tangannya saja, tapi disalib, dipotong silang tangan dan kaki, atau diusir dari muka bumi dan tidak ada penerimaan tobat bagi mereka.

Namun disamping itu ada lagi pola penyamun yang jauh lebih canggih yaitu penggunaan fiat money (uang kertas). Sebuah sistem yang menyebabkan berpindahnya aset suatu negara ke negara lain dengan perantara selembar kertas. Maka mengalirlah aset negeri ini (terutama 1998 saat krismon) berupa emas, perak, minyak, perusahaan telekomunikasi, gedung, hasil pertanian, peternakan ke negara atau pihak lain denga harga amat murah dengan perantara selembar kertas (terutama US Dollar). Belum lagi muncul penyamun berikutnya yang bernama INFLASI yang masih terus kita nikmati hingga saat ini sebagai akibat dari penggunaan uang kertas. Dibumbui lagi dengan sistem Riba yang juga termasuk dalam 70 Dosa besar yang turut memperparah inflasi, melemahkan sektor riil, menambah jurang antara miskin dan kaya, dlsb, dlsb.

Maka lihatlah wajah negeri ini yang sudah, sedang, dan masih akan dirampok besar-besaran kekayaannya oleh pihak asing. Lalu apa yang kita lakukan?

Rasulullah SAW bersabda apabila ada perampok yang ingin mengambil harta kita maka bunuhlah perampok itu, dan apabila kita yang terbunuh maka kita syahid. Demikian mulianya mempertahankan harta, sehingga yang terbunuhpun mendapatkan kedudukan seperti orang mati syahid. Lalu bagaimana cara melawannya? Mulailah beralih dari uang kertas ke uang emas (dinar), tinggalkan Riba (bahkan sisa-sisa riba) , kembangkan sektor rill, lepaskan ketergantungan terhadap asing dalam pengelolaan sumber daya kita, maka barulah kita masuk dalam golongan orang-orang yang berjuang dalam mempertahankan harta kita yang mendapat pahala syahid jika meninggal dalam mempertahankannya.

Wallahu 'alam

Kamis, 14 Februari 2013

Amerika punya banyak emas..Tetap aja Bangkrut!!!!




By : muhaimin iqbal - gerai dinar

Seolah ada ironi besar pada ekonomi kapitalis yang mendominasi dunia saat ini, yaitu negeri pemegang cadangan emas terbesar dunia (Amerika) yang juga bisa menjadi epicentrum dari gempa financial yang dapat meruntuhkan kapitalisme itu sendiri.  Banyak yang mengira bahwa Amerika yang merupakan negara dengan cadangan emas terbesar di dunia (8,133.5 ton) akan dapat selamat dari krisis hutang yang memuncak bulan lalu, ternyata kenyataannya tidak.  Cadangan emas mereka terlalu kecil untuk dapat menutup hutang-hutangnya yang menggunung,  berikut adalah penjelasan saya untuk merespon banyaknya pertanyaan mengenai hal ini.

Untuk penjelasannya, saya menggunakan data sekunder dari empat sumber yaitu IMF, World Gold Council , BI dan CIA Fact Book. Hasilnya saya tabulasikan secara sederhana pada table dibawah.


Gold, Debt and ReserveGold, Debt and Reserve
Amerika memiliki cadangan emas terbesar dunia yaitu 8,133.5 ton atau kurang lebih setara dengan sekitar US$ 484 Milyar dengan asumsi harga emas saat ini US$ 1,830/Ozt. Ini kurang lebih setara dengan 338.46% foreign exchange reserve mereka, di datanya CIA atau IMF diperkirakan hanya 74.7 % darireserve karena harga emasnya belum di revaluasi sesuai harga yang up to date. Dibandingkan dengan reserve mereka seolah cadangan emas ini memang sangat besar, namun angka cadangan emas yang sangat besar ini ternyata sama sekali tidak memadai dibandingkan dengan hutang mereka yang berada di angka US$ 13.98 trilyun.  Cadangan emas mereka ini bila dipakai membayar hutang hanya cukup untuk membayar 3.46 % dari hutang mereka !. Bahkan bila ditambahkan dengan reserve-nya, Amerika hanya bisa melunasi 4.48% dari hutangnya dengan seluruh emas yang dimiliki plus foreign exchange reserve-nya.



Sebagai pembanding, kita dapat lihat apa yang dimiliki China. Memang China baru memiliki 1,054.10 ton cadangan emas atau kalau di Dollar-kan hanya sekitar US$ 62.7 Milyar, ini kurang lebih hanya setara dengan 1.96 % darireserve China yang luar biasa besar mencapai US$ 3.2 trilyun. China juga memiliki hutang, tetapi hutangnya sangat kecil relative bila dibandingkan dengan reserve yang dimilikinya. Dengan cadangan emas yang dimiliki plusreserve-nya, China mampu membayar 8 kali (802 %) dari external debt-nya !.


Lantas bagaimana dengan kondisi negeri kita ?. Kita hanya memiliki sekitar 73.1 ton cadangan emas atau dengan harga saat ini kurang lebih setara dengan US$ 4.3 Milyar, ini juga setara dengan 3.49 % dari reserve kita. Bila ini kita pakai untuk membayar hutang, maka hanya cukup untuk membayar 2.22% dari nilai hutang. Tetapi karena reserve kita yang lumayan besar yaitu US$ 124.6 Milyar, reserve ini cukup untuk membayar sekitar 63.5 % dari hutang kita. Bila digabung dengan cadangan emas, maka kita mampu membayar sampai sekitar 65.7 % dari external debt negeri ini.

Jadi dari perbandingan tiga Negara tersebut, kita bisa melihat bahwa China sungguh perkasa meskipun  emasnya sangat sedikit dibandingkan dengan Amerika. Sebaliknya Amerika meskipun cadangan emasnya terbesar, kemampuannya untuk membayar hutang seandainya digunakan seluruh cadangan emas plus reserve-nya-pun – sungguh-sungguh sangat tidak memadai. Itulah sebabnya Amerika menjadi salah satu potensi epicentrum runtuhnya ekonomi kapitalisme global yang sangat serius untuk saat ini.

Untung kita orang Indonesia, kita tidak seburuk Amerika meskipun sangat jauh dibawah China. Cadangan emas dan devisa kita memang belum memadai untuk membayar hutang, tetapi kita masih bisa setidaknya berkomitmen untuk berhenti berhutang dan mulai kerja keras untuk meningkatkan produktifitas – kita masih memiliki harapan untuk bisa mencukupi kebutuhan anak cucu kita kedepan dan tidak meninggalkan mereka dalam kondisi yang lemah. InsyaAllah !.

Senin, 11 Februari 2013

The Universal Money!!!...



Mata uang Dinar dan Dirham adalah mata uang yang paling stabil dalam sejarah umat manusia. Sehingga Dinar dan Dirham juga dalam sejarah adalah mata uang yang paling lama digunakan umat manusia baik di Dunia Islam sepanjang kekhalifahan Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga kekhalifahan islam terakhir yaitu kekhalifahan utsmaniyyah di Turki yang berakhir tahun 1924 maupun di Dunia non Islam masa Julius Caesar sekitar tahun 46 Masehi dan digunakan oleh Romawi selama 13 abad.

Dari rentang waktu yang demikian panjang maka layaklah Dinar dan Dirham mendapat julukan Global Currency.

Salah satu bukti kestabilan Dinar adalah dia menjadi timbangan dari harga seluruh barang dan jasa. Salah satu contohnya adalah daya beli Dinar terhadap kambing yang relatif stabil sepanjang 14 abad lebih. Pada masa Nabi Muhammad SAW harga 1 Kambing bisa dibeli dengan 1 Dinar, maka saat ini pun orang yang ingin berkurban kambing dapat membeli kambing ukuran sedang dengan harga 1 Dinar. Saat tulisan ini ditulis 1 Dinar setara dengan Rp.2.300.000,-. 

Tentu kita dapat juga membeli kambing saat ini dengan sejumlah uang tersebut. Artinya dalam rentang waktu 14 abad lebih harga satu kambing adalah tetap dengan mata uang yang bernama Dinar atau emas 22 karat dengan berat 4,25 gram. 

Sekarang kita bandingkan dengan Rupiah untuk membeli produk yang sama. Menurut statistik dalam rentang waktu 40 tahun terakhir (1968-2008) harga kambing dalam Rupiah rata-rata naik sebesar 23,30% per tahun (saat ini harga 1 kambing sekitar Rp. 2-2,5 juta). Artinya apabila tidak terjadi sesuatu dengan rupiah kita ke depan, maka dengan mengikuti persentase kenaikan itu, harga kambing 2 tahun mendatang adalah 3,4 juta rupiah, dan 40 tahun ke depan harga 1 Kambing sekitar Rp. 5,22 milyar.

Dengan rumus finansial dasar FV=PV*(1+i)^t maka Anda akan ketemu angka-angka tersebut. Masuk akal kah? Kedengarannya tidak, tetapi itulah yang terjadi jika alat tukarnya tetap rupiah. Sehingga ketika pada tahun 1968 harga kambing masih Rp.1.600,-, orang pada saat itu juga mungkin tidak akan pernah mengira bahwa kambing akan senilai dengan Rp.2,4 juta 40an tahun mendatang atau tahun 2013 ini. 

Tapi itulah realitasnya. Dinar juga mempunyai korelasi yang kuat bila dibandingkan dengan harga minyak dalam 60 tahun terakhir (1946-2006) atau sejak berakhirnya perang Dunia II.Berdasarkan data dari Oil & Gas Association dan Worl Gold Council statistik tingkat koefisien korelasi (tingkat keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lainnya) antara Dinar dengan Minyak adalah +0,88 dengan US Dollar sebagai alat belinya. Artinya 88% perubahan harga minyak dapat dijelaskan atau berkaitan dengan perubahan harga Dinar.

Sedangkan 12% lainnya dijelaskan oleh faktor lain.Atau dengan kata lain Dinar mempunyai daya beli yang stabil terhadap minyak mentah dibandingkan apabila Minyak mentah dibeli dengan Dollar Amerika.Begitu pula koefisien korelasi antara index harga emas dan perak dengan index harga bahan pangan sepanjang tahun 1970-2004 diperoleh angka masing-masing 0.56 dan 0.64.Demikian pula terhadap index harga minyak mentah yang masing-masing menunjukkan angka koefisien korelasi 0,75 dan 0,69.Sementara itu US$ mempunyai koefisien korelasi yang negatif terhadap index bahan pangan dan juga negatif terhadap index harga minyak mentah masing-masing dengan angka -0,05 dan -0,44. (M Iqbal 2007). 

Ini semua memberi bukti bahwa Dinar dan Dirham atau emas dan perak adalah mata uang yang memang berdasar skenario Allah SWT merupakan mata uang yang adil dan stabil sepanjang masa, sebagaiman perkataan Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin bahwa 

" Hakim yang adil sepanjang masa adalah Emas dan Perak atau Dinar dan Dirham"  lihat di 

http://www.golddinarjameela.com/2012/04/rencana-allah-swt-atas-penciptaan-emas.html

Mengapa emas bisa terjaga daya belinya dibandingkan dengan mata uang kertas? Sebab :

1. Jumlah emas sejak dahulu hingga kini dengan skenario Allah SWT telah diatur sedemikian rupa sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan umat manusia. Secara akumulatif jumlah emas dari dulu hingga kini berjumlah sekitar 130.000 ton hingga 150.000 ton, sedangkan pertambahannya dari tahun ke tahun hanya 1,5%- 2% per tahun.Ini cukup dengan pertambahan jumlah penduduk dunia yang meningkat sebesar 1,2% per tahun 

2. Emas tidak bisa rusak atau dirusak. Bisa berubah bentuk dari keping uang emas menjadi perhiasan yang dicampur bahan lain (perak, tembaga dlsb), namun apabila dilebur perhiasan tersebut dan dipisahkan campurannya akan menyisakan jumlah emas yang sama dengan aslinya.

3. Kepadatan nilai yang tinggi sehingga mudah disimpan.Seluruh emas di dunia yang sebesar 150.000 ton muat untuk ditaruh dalam satu kolam renang yang besar.

4. Emas mudah dibentuk, dibagi, dan dipecah kecil-kecil sehingga memudahkan untuk menggunakannya sebagai alat tukar dengan cara yang paling primitif sekalipun. (M Iqbal 2007).

Sehingga seorang pilot pesawat tempur sekalipun, tidak dibekali dengan ribuan Dollar dalam misinya tetapi dengan sejumlah keping emas. Agar ketika dia tertembak jatuh dan menyelamatkan diri,dia dapat bertahan hidup dengan keping emasnya di pedalaman terpencil sekalipun.Sebab emas adalah mata uang yang universal.lihat di 

http://www.golddinarjameela.com/2012/11/prajurit-perang-pun-bersenjatakan-koin.html


Wallahu Alam bisshawab

Have a gold day


Jumat, 08 Februari 2013

Yakinlah...Inflasi itu sangat zolim..


Agak teknis sedikit, untuk menjelaskan inflasi yang dhalim saya akan gunakan rumus yang digunakan para monetarist yaitu 
M x V = P x Q 
Dimana 
M = jumlah uang, 
V= kecepatan berputar; 
P= Tingkat harga dan 
Q = Jumlah barang dan Jasa.

Apabila uang yang kita gunakan adalah uang kertas yang bisa dicetak terus tanpa ada yang membatasinya, kemudian uang tersebut dengan sistem bunga ‘ditarik’ dari peredaran dan disimpan dalam bentuk tabungan , deposito dan lain sebagainya sehingga membuat sektor riil tidak bergerak; maka harga-harga barang akan naik, ini yang disebut inflasi.

Apabila kenaikan ini berlangsung terus secara spiral akan dapat menimbulkan apa yang disebut sebagai hiper inflasi. Inflasi yang terjadi melalui proses demikian adalah inflasi yang dhalim karena didorong oleh kedhaliman pencetakan uang yang tidak terkontrol dan menahan uang dari sektor riil melalui meknisme bunga bank yang ribawi.

Selain kedhaliman dalam jumlah uang yang berlebihan, kenaikan harga juga bisa terjadi karena penimbunan barang dan monopoli yang keduanya juga terlarang dalam Islam. Inflasi atau kenaikan harga-harga yang dhalim demikian –baik karena jumlah uang yang dicetak berlebihan atau ada tindakan yang tidak adil misalnya dalam penimbunan barang dan monopoli– adalah kenaikan harga yang tidak dibolehkan atau bahkan harus dicegah.

Dilain pihak meskipun kita menggunakan uang Dinar dan Dirham, bunga bank atau riba kita tinggalkan, maka kemungkinan naik-turunnya harga akan tetap ada. Namun naik-turunnya harga bukanlah disebabkan oleh kedhaliman, melainkan karena fitrah perdagangan, yaitu keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Apabila barang yang ditawarkan jumlahnya lebih sedikit dari yang dibutuhkan maka tentu saja harga barang tersebut akan naik. Kenaikan harga yang demikian inilah yang juga pernah terjadi di zaman Rasulullah SAW. Bahkan Rasulullah SAW tidak mau menghentikan atau mempengaruhi kenaikan harga ini sebagaimana kita bisa lihat dari Hadits Ashabus Sunan dengan perawi yang shahih sebagai berikut :

Telah meriwayatkan dari Anas RA., ia berkata :” Orang-orang berkata kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, harga-harga barang naik (mahal), tetapkanlah harga untuk kami. Rasulullah SAW lalu menjawab, ‘Allah-lah Penentu harga, Penahan, Pembentang, dan Pemberi rizki. Aku berharap tatkala bertemu Allah, tidak ada seorangpun yang meminta padaku tentang adanya kedhaliman dalam urusan darah dan harta’” .


Naik-turunnya harga yang fitrah penyebabnya murni supply and demand, dalam jangka pendek bisa berfluktusi tergantung posisi supply and demand tersebut – tetapi jangka panjang akan cenderung stabil. Stabilitas tercipta oleh mekanisme pasar itu sendiri, yaitu pada saat supply berlebih, harga akan turun – produsen akan mengerem produksinya. Sebaliknya pada saat demand berlebih, harga akan naik – yang mendorong produsen untuk menambah produksi yang kemudian menambah supply dan dampaknya akan mendorong harga turun kembali.


Dari penjelasan diatas, persamaan pertukaran atau equation of exchange M x V = P x Q dapat dipakai untuk menyimpulkan secara sederhana, mana kebijakan moneter yang fitrah dan memakmurkan rakyat dan mana kebijakan moneter yang dzalim dan menyengsarakan rakyat. Apabila pemerintah mencetak uang, tetapi tidak berdampak pada naiknya ketersediaan barang dan jasa (Q) maka pasti harga(P) yang naik, berarti upaya pemerintah mencetak uang menjadi musibah bagi masyarakat karena inflasi akan menaikkan harga-harga seluruh barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Ini yang terjadi di sistem uang fiat yang dianut oleh seluruh pemerintahan di dunia saat ini.

Apabila pemerintah dapat mengendalikan jumlah uang yang ada (M) pada saat yang bersamaan dapat meningkatkan produksi barang dan jasa, maka jumlah barang dan jasa (Q) naik sementara M relatif tetap, maka pasti harga-harga (P) akan turun, inilah kebijakan pemerintah yang akan memakmurkan rakyat. Ini bisa terjadi apabila uang Dinar dan Dirham dipakai.

Rabu, 06 Februari 2013

Kenapa kita memerlukan dinar emas di era ekonomi global ini???




Dalam beberapa tahun terakhir ini kita bener-bener merasakan betapa terintegrasinya ekonomi dunia sekarang. Bahkan krisis di Negara yang sangat jauh baik dari sisi geografis maupun dari sisi hubungan ekonomi-pun, dampaknya dapat kita rasakan sampai negeri ini. Rupiah bisa lunglai, saham-saham di Indonesia Stock Exchange ikut anjlog – padahal pusat epicentrum gempa financial dunia-nya ada nun jauh di Yunani sana.

Lantas dengan komponen apa kita bisa membangun ‘bangunan tahan gempa financial’ kita ?, agar rencana pendidikan anak-anak yang masih belasan tahun, rencana pergi haji lima tahun mendatang, rencana renovasi rumah setiap sepuluh tahun, tabungan hari tua agar tetap mandiri sampai akhir hayat dlsb. dlsb. - tidak setiap saat terekspose risiko krisis financial global ?.

Emas atau Dinar-lah salah satu batu bata yang kokoh untuk bangunan finansial Anda sebagai jawaban dari risiko tersebut diatas, yang insyallah tahan gempa krisis financial global dengan frequency kejadian dan severity yang semakin meningkat dari waktu ke waktu. Emas/Dinar memiliki enam alasan yang tidak terbantahkan dan tidak dimiliki oleh instrumen investasi lainnya sebagai berikut :

Insurance Against Inflation

Harga kambing di jaman Rasulullah SAW 1 Dinar, sekarang-pun uang satu Dinar tetap dapat untuk membeli kambing ukuran besar. Apakah ada uang lain di dunia yang terbukti stabil daya belinya ( dengan average inflasi 0%) sepanjang lebih dari 1,400 tahun …?

Insurance Against Currency Devaluation

Negara-negara di dunia bila dalam posisi kepepet sering melakukan tindakan drastic men-devaluasi mata uangnya; bila ini terjadi, maka rakyat yang tidak siap selalu jadi korban. Emas atau Dinar adalah instrumen yang paling efektif dan praktis untuk cover risiko ini.

Optimal Security Against Geo-Political and Financial Market Instability

Ekonomi dan politik dunia saat ini seperti berada pada tanah yang labil, ‘gempa’ dalam skala besar bisa mulai dari krisis politik yang kemudian merambat ekonomi – dan sebaliknya bisa berawal dari ekonomi kemudian merembet ke politik. Selagi ada tempat ‘investasi’ yang lebih stabil, mengapa tidak pilih tempat tersebut ?.

Independently Based On Its Own Demand and Supply

Harga emas atau Dinar tidak ditentukan oleh kebijakan politik atau ekonomi suatu Negara manapun; harga emas bagian terbesarnya adalah dihasilkan oleh mekanisme supply and demand di market. Banyak pihak berusaha mempermainkannya selama ini, namun mekanisme pasar tetap lebih dominan.

Inherent Intrinsic Value

Emas membawa nilainya sendiri (inherent), tidak bisa didevaluasi oleh kebijakan suatu negara. Tidak pernah pula dalam sejarah peradaban manusia emas kehilangan daya belinya.

Portfolio Diversifier & Stabilizer

Sebagus apapun emas/Dinar sebagai instrumen investasi, saya tetap tidak menyarankan Anda memindahkan seluruh invesati Anda ke emas/Dinar. Kaidah investasi jangan menaruh seluruh telur pada keranjang yang sama – tetap berlaku; bukan karena risiko terhadap emasnya – tetapi karena kebutuhan Anda yang bisa tiba-tiba berubah.

Jadi jadikan emas/Dinar sebagai salah satu saja dari portfolio Anda; selebihnya bisa investasi di sektor riil; dan untuk kebutuhan jangka pendek dimana Anda memerlukan Rupiah sebagai alat tukar – kemungkinan besarnya Anda juga masih tetap memerlukan Rupiah ini sebagi bagian dari portfolio Anda.

Mau punya ferrari atau lamborghini??...Pelihara kambing dari sekarang atau buka kebun




By : Muhaimin Iqbal - gerai dinar

Bila Anda sekarang melihat mobil super mewah seperti Lamborghini yang harganya mendekati Rp 10 Milyar di Jakarta, pengendaranya kemungkinan adalah lawyer, pengusaha, selebritis atau orang-orang yang mudah mencari uang lainnya. Sekian tahun dari sekarang situasi itu akan berubah, nantinya para petanilah yang akan mampu membeli mobil-mobil sekelas Lambo tersebut ! kok bisa ?

Setidaknya ini adalah pendapat investor legendaris Jim Rogers yang juga salah satu pendiri Quantum Fund. Menurutnya, sektor yang paling menguntungkan kedepan akan kembali ke industri pertanian. Dunia yang sudah kalang kabut untuk mencari makan bagi sekitar 7 milyar penduduknya kini, akan lebih berat lagi untuk  menambah kebutuhan pangan sampai 70 % dalam 4 dasawarsa kedepan.

Walhasil apapun yang Anda tanam kini akan semakin dibutuhkan untuk men-supply kebutuhan vital manusia kedepan yaitu pangan. Ini tidak terbatas pada tanaman pangan saja, tanaman apa saja – dengan teknologi yang terus berkembang akan bisa diolah secara langsung ataupun tidak langsung menjadi pangan manusia akhirnya.

Dengan teknologi yang ada saat ini saja kita sudah bisa mengolah nyaris hijauan apa saja menjadi pangan manusia, apalagi nanti. Bukan berarti manusia harus makan rumput ataupun dedaunan lainnya, tetapi rumput-rumput dan segala hijauan itu bisa dioleh menjadi pakan ternak yang efektif dan dari ternak tersebutlah manusia bisa makan dagingnya dan minum susunya. Peluang untuk ikut memberi makan milyaran manusia di dunia tersebutlah yang akan menjadi investasi yang semakin menarik itu.

Lantas apa yang bisa dilakukan untuk terjun di investasi yang paling menarik ini ?, masih menurut Jim Rogers sederhana : “The very best way is to go and become a farmer … Buy farmland and become a farmer, because then you are going to get huge paybacks,” terjemahan bebasnya : “Cara yang paling baik adalah menjadi petani, beli tanah dan bertani. Dengan cara itu Anda akan memperoleh hasil yang paling besar”.

Sejalan dengan pemikirannya Jim Rogers tersebut, sudah beberapa tahun terakhir kami berusaha connecting the dots – merangkai titik-titik – di Industri pertanian ini. Sebagian sudah bisa dilihat hasilnya, sebagian besarnya belum – tetapi saya sependapat bahwa nampaknya industri pertanian dalam arti luas inilah salah satu sektor yang harus menjadi perhatian kita kedepan.

Negeri yang ijo royo-royo ini ironinya harus mengimpor daging, kedelai, gandum dlsb. Padahal dengan teknologi yang ada kinipun seharusnya kita sudah tidak kekurangan pakan untuk membesarkan ternak-ternak kita dan tidak kekurangan pupuk untuk menumbuhkan tanaman pangan kita.

Lantas yang kurang apa ?, yang kurang adalah perhatian, fokus, niat baik, kebijakan publik dlsb. yang sangat dibutuhkan untuk mengolah seluruh potensi yang ada menjadi solusi bagi kebutuhan pangan dalam negeri, dan syukur-syukur bisa berkontribusi memenuhi kebutuhan pangan bagi dunia nantinya.

Tetapi dengan hiruk pikuk politik yang ada kini yang masih akan berlanjut setidaknya sampai tahun depan, kita juga tidak bisa hanya berharap pada para pembuat undang-undang di negeri ini dan para eksekutifnya.

Kita bisa melangkah sekarang juga untuk mulai fokus pada sektor yang sudah sekian lama setengah dilupakan tersebut – yaitu sektor pertanian dalam arti luas termasuk kehutanan, perikanan, peternakan, perkebunan dlsb.

Bila anak-anak muda kini berdesakan mencari kerja di kota-kota besar, mengapa tidak mulai meng-encourge mereka untuk kembali ke desa dan membangun pertanian desanya ?.

Bila mayoritas lulusan SMU berburu masuk perguruan tinggi – jurusan apa saja asal bisa menjadi sarjana, mengapa tidak kita mulai mengarahkan mereka untuk belajar ketrampilan mendasar yang akan menjadi tulang punggung dunia kedepan – yaitu bertani ?

Kelak kalau upaya-upaya ini berhasil, meskipun para petani-petani kita bener-bener mampu membeli Lamborghini seperti prediksi Jim Rogers – sesungguhnya mereka juga tidak perlu membeli si Lambo yang harganya setara 4,000 ekor kambing qurban kelas baik tersebut.

Bila mereka ditempa di industri pertanian, mereka akan tahu betapa pentingnya menggunakan 4,000 ekor kambing untuk melahirkan ribuan kambing berikutnya, untuk terus ikut memberi supply bagi kebutuhan makan dan minum bagi dunia saat itu. InsyaAllah.

Selasa, 05 Februari 2013

Prinsip 1/3 Dalam Pengelolaan Harta


By : Muhaimin Iqbal - Gerai Dinar

Ada sebuah nasihat yang sangat Indah kepada diri saya sendiri yang juga insyaallah bermanfaat bagi pembaca. Nasihat ini saya ambilkan dari kitab Riyadus –Shalihin yang ditulis oleh orang sholeh zaman dahulu yang terkenal keikhlasannya. Saking ikhlasnya Imam Nawawi, konon kitab asli dari Riyadus Shalihin tersebut tidak bisa dibakar oleh api.

Nasihat ini sendiri berasal dari hadits Rasulullah SAW yang panjang sebagai berikut : Dari Abu Hurairah RA, dari nabi SAW, beliau bersabda, “ Pada suatu hari seorang laki-laki berjalan-jalan di tanah lapang, lantas mendengar suara dari awan :” Hujanilah kebun Fulan.” (suara tersebut bukan dari suara jin atau manusia, tapi dari sebagian malaikat). Lantas awan itu berjalan di ufuk langit, lantas menuangkan airnya di tanah yang berbatu hitam. Tiba-tiba parit itu penuh dengan air. Laki-laki itu meneliti air (dia ikuti ke mana air itu berjalan). Lantas dia melihat laki-laki yang sedang berdiri di kebunnya. Dia memindahkan air dengan sekopnya. Laki-laki (yang berjalan tadi) bertanya kepada pemilik kebun : “wahai Abdullah (hamba Allah), siapakah namamu ?”, pemilik kebun menjawab: “Fulan- yaitu nama yang dia dengar di awan tadi”. Pemilik kebun bertanya: “Wahai hambah Allah, mengapa engkau bertanya tentang namaku ?”. Dia menjawab, “ Sesungguhnya aku mendengar suara di awan yang inilah airnya. Suara itu menyatakan : Siramlah kebun Fulan – namamu-. Apa yang engkau lakukan terhadap kebun ini ?”. Pemilik kebun menjawab :”Bila kemu berkata demikian, sesungguhnya aku menggunakan hasilnya untuk bersedekah sepertiganya. Aku dan keluargaku memakan daripadanya sepertiganya, dan yang sepertiganya kukembalikan ke sini (sebagai modal penanamannya)”. (HR. Muslim).

Bayangkan, bila Allah mengirimkan awan khusus untuk menyirami kebun kita. Di kala orang lain kekeringan, lahan kita tetap subur. Di kala usaha lain pada bangkrut usaha kita tetap maju, dikala krisis moneter menghantam negeri ini – kita tetap survive. Dan ketika usaha kita berjalan baik sementara saudara-sauadara kita kesulitan. sepertiga hasil usaha kita untuk mereka – alangkah indahnya sedeqah ini.

Bagaimana kita bisa memperoleh pertolongan Allah dengan awan khusus tersebut ?, kuncinya ya yang di hadits itu : kita bersama keluarga kita hanya mengkonsumsi sepertiga dari hasil kerja kita. Sepertiganya lagi kita investasikan kembali, dan yang sepertiga kita sedeqahkan ke sekeliling kita yang membutuhkannya.

Karena janji Allah dan rasulNya pasti benar, maka kalau tiga hal tersebut kita lakukan – Insyaallah pastilah awan khusus tersebut mendatangi kita. Namun jangan dibayangkan bahwa awan khusus tersebut harus benar-benar berupa awan yang mendatangi kita. Bisa saja awan khusus tersebut berupa teman –teman kita yang jujur yang memudahkan kita dalam berusaha, atasan kita yang adil yang memperjuangkan hak-hak kita, atau karyawan kita yang hati-hati yang menjaga asset usaha kita, dan berbagai bentuk ‘awan khusus’ lainnya. Wallahu A’lam bis showab.