Pergerakan dinar

Tabungan M-Dinar

Gold Dinar Jameela

Gold Dinar Jameela...Kunjungi kami di Mila Salon Jl.Kota Bambu Raya RT 008 RW 04 No:7 Kota Bambu Selatan-Jakarta Barat Belakang RS.Harapan Kita dan RS.Dharmais-Slipi 021-5653390 Mobile-phone:085880957788.

Owner Gold Dinar Jameela

Gold Dinar Jameela...Kunjungi kami di Mila Salon Jl.Kota Bambu Raya RT 008 RW 04 No:7 Kota Bambu Selatan-Jakarta Barat Belakang RS.Harapan Kita dan RS.Dharmais-Slipi 021-5653390 Mobile-phone:085880957788.

Gold Dinar Jameela

Kunjungi kami di Mila Salon Jl.Kota Bambu Raya RT 008 RW 04 No:7 Kota Bambu Selatan-Jakarta Barat. Belakang RS.Harapan Kita dan RS.Dharmais-Slipi 021-5653390 Mobile-phone:085880957788.

Gold Dinar Jameela

Kunjungi kami di Mila Salon Jl.Kota Bambu Raya RT 008 RW 04 No:7 Kota Bambu Selatan-Jakarta Barat Belakang RS.Harapan Kita dan RS.Dharmais-Slipi 021-5653390 Mobile-phone:085880957788.

Gold Dinar Jameela

Kunjungi kami di Mila Salon Jl.Kota Bambu Raya RT 008 RW 04 No:7 Kota Bambu Selatan-Jakarta Barat Belakang RS.Harapan Kita dan RS.Dharmais-Slipi 021-5653390 Mobile-phone:085880957788.

Jumat, 26 Juli 2013

Zakat Emas, Perak dan Uang


Hadist yang diriwayatkan dari Ali ra, dia berkata, telah bersabda Rasulullah saw:
“Jika kamu mempunyai 200 dirham dan sudah cukup setahun maka zakatnya adalah 5 dirham, dan emas hanya dikenakan zakat bila sudah mencapai 20 dinar dan sudah cukup setahun, maka zakatnya adalah ½ dinar setiap bertambah maka dengan hitungan tersebut. Tidak wajib zakat kecuali sampai cukup masa setahun”. (H.R Abu Daud)

Kategori Zakat Emas dan Perak

Harta lain yang juga termasuk kategori emas dan perak :

1. Logam/batu mulia dan Mata uang

2. Simpanan seperti : Tabungan, deposito, cek atau surat berharga lainnya




Syarat Zakat Emas & Perak

  • Sampai nishob.
  • Berlalu satu tahun.
  • Bebas dari hutang yang menyebabkan kurang dari nishob.
  • Surplus dari kebutuhannya.



- Jika perhiasan tersebut sebagai simpanan atau investasi, wajib dikeluarkan zakatnya 2.5% dengan syarat nishob dan haul.

- Perhiasan yang haram digunakan dan terbuat dari emas & perak, wajib dikeluarkan zakatnya.

- Jika perhiasan tersebut untuk dipakai dan dalam batas yang wajar, tidak dikenakan zakat, jika berlebihan termasuk katagori pertama.

- Penentuan nishabnya adalah senilai dengan nishab emas 85 gram.

Nishab dan kadar zakat emas, perak dan uang

  • Nishab emas 20 dinar, 1 dinar = 4,25 gram, maka nishab emas adalah 20 X 4,25 gram = 85 gram.
  • Nishab Perak adalah 200 dirham, 1 dirham = 2,975 gram, maka nishab perak adalah 200 X 2,975 gram = 595 gram.
  • Demikian juga macam jenis harta yang merupakan harta simpanan dan dapat dikategorikan dalam emas dan perak, seperti uang tunai, tabungan, cek, saham, surat berharga ataupun bentuk lainnya. Maka nishab dan zakatnya sama dengan ketentuan emas dan perak. Artinya jika seseorang memiliki bermacam-macam bentuk harta dan jumlah akumulasinya lebih besar atau sama dengan nishab (85 gram emas) maka ia telah terkena kewajiban zakat (2.5%).

Selasa, 23 Juli 2013

System standar harga emas..


Seperti yang kita ketahui standar emas telah mulai bisa diterima sebagai suatu sistem alat tukar pada negara-negara khususnya di Eropa sejak tahun 1870, sementara di Amerika Serikat sendiri untuk standar emas juga telah diterima sejak tahun 1879. Pada dasarnya standar emas itu adalah ketetapan nilai tukar dari mata uang pada suatu negara dengan berdasarkan nilai dari emas itu sendiri.
Di negara Inggris sejak tahun 1821-1914 juga sudah menetapkan pondsterling sebagai mata uang negaranya terhadap emas dengan harga £4,2474 per oz emas. Maksudnya, pemerintah Inggris mau untuk menjual atau membeli emas dengan nilai £4,2474 untuk tiap oz nya.
Suatu Negara atau pemerintah yang sudah menetapkan mata uang pada perekonomian negaranya terhadap emas juga harus selalu menjaga ketersediaan komoditi emas supaya dalam proses transaksi perdagangan baik itu jual beli emas bisa tetap terjamin. Apabila pemerintah dari negara lain juga turut menetapkan nilai tukar dari uangnya terhadap nilai emas, maka dengan demikian kurs di antara kedua mata uang negara tersebut yang pada dasarnya memiliki perbedaan lantas bisa kita tentukan.
Misalnya, contoh aplikasi untuk menghitung standar emas :
Pemerintah Amerika Serikat telah menentukan nilai Dolar berdasarkan nilai emas sekitar $ 20,67 per oz emas, Kemudian Inggris juga menetapkan mata uang negaranya pondsterling terhadap emas sekitar GBP 4,274 per oz. dengan demikian nilai tukar dari Dolar Amerika dengan mata uang pondsterling yaitu : ($ 20,67 per oz) / (GBP 4,274 per oz) maka konversi yang didapatkan dari dolar Amerika ke pondsterling yakni USD 4,867/ GBP.
Dari perhitungan di atas, artinya dalam satu pondsterling Inggris bernilai 4,867 Dolar Amerika dan itu sama artinya dengan tiap pembelian satu pondsterling memerlukan 4,867 Dolar Amerika. Untuk jangka panjangnya, nilai dari emas terhadap harga barang lain juga relatif tidak mengalami perubahan yang begitu besar. Jadi dengan mempergunakan standar emas, suatu pemerintah tidak bisa dengan mudahnya menambahkan atau mengeluarkan sejumlah uang yang beredar di dalam perekonomian negaranya karena ada peraturan yang telah disepakati. Hal ini dikarenakan ketersediaan uang itu harus berdasarkan dari suplai emas di negaranya.
Aturan dasar yang digunakan dalam sistem standar emas
Sebuah negara yang sudah menganut berdasarkan standar emas, maka diharuskan untuk menentukan harga emas untuk mata uangnya serta bersedia membeli dan menjual emas dengan harga yang sudah ditetapkan . Adanya aliran emas dari ekspor dan juga impor antar suatu negara juga harus tetap bisa dilakukan tanpa adanya hambatan dan halangan yang mempengaruhinya. Perdagangan emas secara bebas juga telah menjamin bahwa tidak akan ada penyimpangan kurs pasar dari kurs paritas artayasa. Sementara untuk otoritas moneter memang diharuskan untuk memegang suatu cadangan emas yang erat kaitannya dengan aturan pengeluaran uang kertas.
sumber : pakarinvestasi.com

Kamis, 18 Juli 2013

Prediksi Keruntuhan Uang Kertas yang Menakutkan












Neil Reynolds - www.theglobeandmail.com
Uang kertas, entah dolar, euro, yen, atau yang lainnya niscaya akan runtuh. Pertanyaannya tinggal mana yang akan hancur duluan? 




Apa yang harus dilakukan oleh Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke selanjutnya? Ekonom yang berbasis di London Detlev Schlichter mengatakan, singkat saja: 'turun tahta.'

Apa yang harus Presiden AS Barack Obama lakukan selanjutnya? Mr Schlichter mengatakan, singkat: 'turun tahta.'

Oleh Schlichter, Anda tidak dibiarkan dengan banyak keraguan tentang posisinya. Dia mengatakan mata uang utama dunia ditakdirkan untuk hancur. "Dolar, euro dan yen terkunci dalam perlombaan menuju keruntuhan," tulisnya di website-nya, papermoneycollapse.com. 

Satu-satunya pertanyaan adalah mata uang mana yang hancur pertama????

Schlichter berpendapat bahwa kita hanya bagian saja dari jalan melewati krisis pasar-dan bahwa keadaan yang terburuk masih akan datang. Seberapa lebih buruk? Jauh lebih buruk, katanya, dibandingkan peristiwa Great Depression. 


Produksi industri AS sekarang 12 kali lebih tinggi daripada pada tahun 1929, katanya, tetapi jumlah dolar AS yang beredar saat ini 200 kali lebih tinggi. Hutang bersih AS 150 persen dari PDB pada tahun 1973, ketika Presiden Richard Nixon melepas standar emas, namun utang bersih mencapai rekor tertinggi pada tahun 2010: 370 persen. Amerika Serikat akan tersungkur lebih jauh, Schlichter menegaskan, karena harus tersungkur lebih lanjut. 

Schlichter adalah seorang penulis kelahiran Jerman, yang berbasis di Inggris, penulis buku baru yang provokatif dan menohok, Paper Money Collapse: The Folly of Elastic Money and the Coming Monetary Breakdown. Sebelumnya dia merupakan seorang manajer investasi JPMorgan, Merrill Lynch dan Barat Asset Management selama 20 tahun, ia memutuskan berhenti, untuk menulis peringatan keras dari azab dolar yang akan datang ini. 

Dari perspektif melankolisnya sendiri, ia berpikir krisis akan datang sedikit lambat - karena, katanya, bank sentral masih membayangkan bahwa mereka dapat menjaga mesin cetak uang terus bisa berjalan tanpa batas. Semakin lama tombol mesin ditekan, Schlichter mengatakan, semakin besar bencana yang akan terjadi. Dan Mr Bernanke belum juga memulai. 

Schlichter ingat pernyataan terkenal Mr Bernanke pada tahun 2002 itu, dengan memiliki percetakan terbesar di dunia, Federal Reserve dapat menghasilkan 'seberapa banyak pun dolar praktis tanpa perlu ada biaya.' Schlichter mengatakan: "Dalam logika sistem saat ini, langkah yang akan dilakukan berikutnya [oleh bank sentral] harus melibatkan penggunaan mesin cetak untuk mendanai pengeluaran negara lebih lanjut, untuk membiayai pengeluaran perusahaan dan, akhirnya, untuk mendanai belanja konsumen." Dengan kata lain, bank sentral tidak akan menghentikan pencetakan uang sampai mereka secara kuantitatif meredakan kredit mobil dan kartu kredit masyarakat. 

Analisis Schlichter bertumpu pada interpretasi Aliran Austria. ("Tidak ada cara untuk menghindari keruntuhan akibat booming yang dibawa oleh ekspansi kredit," tulis Ludwig von Mises pada tahun 1949 dalam buku Human Action. "Alternatifnya adalah hanya apakah krisis harus datang cepat...atau lambat sebagai akhir dan bencana total dari sistem mata uang bersangkutan.") Premis penting dari Aliran Austria adalah bahwa dolar kertas terus merosot, cepat atau lambat,"sampai tak sepeser pun."

Buku Paper Money Collapse menelusuri sejarah uang kertas yang bukan dijamin setidaknya sebagian oleh komoditas tetap (yang, untuk praktisnya, perak atau emas). Penemuan kertas dan tinta oleh orang Cina pada tahun 1000, Schlichter mencatat - telah menyebabkan dengan cepat penemuan uang kertas. Dia melacak uang kertas China melalui sejumlah dinasti. Kesimpulannya: Semua eksperimen ini berakhir dengan mata uang yang tak berharga. Orang Cina meninggalkan uang kertas pada tahun 1500 (tapi kembali lagi pada sistem ini, di bawah pengaruh Barat, pada 1800-an). 

Mata uang kertas, katanya, tidak bernasib lebih baik di Barat. Dia mendefinisikan hiperinflasi sebagai kenaikan bulanan harga konsumen 50 persen atau lebih; abad ke-20, katanya, menunjukkan 29 hiperinflasi seperti yang melibatkan 'uang elastis'. Menurut Schlichter keruntuhan mata uang AS, Eropa dan Jepang akan merupakan yang terburuk dalam sejarah. Ini akan menjadi keruntuhan yang "menyejarah." 

Schlichter tidak merekomendasikan suatu strategi investasi untuk 'kerusakan moneter yang tengah datang.' Dan emas, ia menegaskan, tidak boleh dianggap sebagai investasi. Emas adalah uang, alat tukar - dan merupakan bentuk yang paling sukses sepanjang sejarah. Tapi uang tunai di saku Anda tidak member bunga atau dividen, dan emas di saku Anda pun tidak juga. 

"Keruntuhan uang kertas akan menjadi peristiwa penting," tulisnya. "Ini akan menghasilkan transfer kekayaan secara bersejarah." Tapi itu tidak berarti akhir dari peradaban. Semua kekayaan bukanlah ilusi. Dan kekayaan riil akan tetap bertahan. 

Senin, 01 Juli 2013

Antara Optimisme dan pesimisme di dunia emas

 
By : muhaimin iqbal - gerai dinar
 
Setelah penurunan beruntun harga emas dunia sejak April lalu, tidak dipungkiri bahwa semakin banyak pihak yang pesimis dengan perkembangan harga emas kedepan. Pada saat yang bersamaan tentu masih ada juga yang tetap optimis atau setidaknya mengambil kesempatan dari harga emas yang terdiscount secara besar-besaran ini. Siapa yang pesimis dan siapa yang optimis ?

Yang pesimis pada umumnya adalah para investor dan spekulan yang memandang emas hanya sebagai salah satu instrument investasi saja. Mereka ini antara lain terpersonifikasi pada diri George Soros untuk individual dan Goldman Sachs untuk institusi. Perilaku keduanya terhadap emas telah ikut mendorong jatuhnya harga emas dunia dalam beberapa bulan terakhir.

 Yang pesimis ini jumlahnya sedikit, tetapi mereka inilah yang perkasa di perdagangan emas dunia – terutama yang dalam bentuk paper seperti ETF dlsb. Jadi meskipun jumlahnya sedikit mereka tetap mampu mengguncang dunia perdagangan emas.

 Lantas siapa yang masih bisa optimism dan bahkan mengambil kesempatan dalam kejatuhan harga emas dunia ini ? Mereka ini adalah masyarakat yang secara tradisi memang menggunakan emas sebagai bagian dari lifestyle-nya. Masyarakat China dan India yang penduduknya mewakili sekitar 40% dari penduduk dunia, kebutuhan emas fisiknya mewakili sekitar 61 % dari pasar emas fisik dunia.

 Pasca kejatuhan harga emas di bulan April lalu, emas fisik di India rata-rata diperdagangkan lebih tinggi sekitar US$ 40 /ozt diatas harga emas dunia per troy ounce-nya. Dua pekan lalu sekitar 10,000-an orang di China rela ngantri di jalan untuk memborong emas yang lagi jatuh harganya.

Di sinilah ironinya, pasar emas fisik yang begitu besar seperti di India, China dan bahkan juga Indonesia, dalam hal harga masih sangat terpengaruhi oleh pasar emas non fisik. Sebaliknya Amerika dan Eropa dimana pasar emas fisiknya hanya sekitar 10% dari pasar emas fisik dunia, perdagangan bursanya yang di London dan New York seolah menjadi penentu harga emas dunia.

 
Pasar Emas Fisik Dunia (Source : World Gold Council)


Lantas dimana posisi kita di antara kedua kelompok tersebut di atas ? Kita bukan George Soros atau Goldman Sachs, tapi kita juga bukan India atau China. Kita membutuhkan emas bukan sebagai investasi atau hanya sekedar lindung nilai, kita membutuhkan emas untuk timbangan yang adil dalam muamalah, dan bahkan juga membutuhkan emas untuk pelaksanaan sebagian syariat itu sendiri seperti menentukan nilai untuk membayar zakat dlsb.

 Bahkan negeri ini sebenarnya juga butuh tambahan cadangan emas di bank sentral yang kini tinggal sekitar 73 ton atau sekitar 24% lebih rendah dari cadangan emas kita selama seperempat abad antara tahun 1981 s/d 2006. Kalau tidak bisa menambah, setidaknya kini kesempatan baik untuk membeli kembali emas yang pernah kita jual di akhir 2006 – mumpung harga lagi murah ! Belasan negara di dunia menambah cadangan emas di bank sentral-nya sepanjang tahun lalu, mengapa tidak Indonesia ?

Bagi negeri-negeri yang penduduknya mayoritas Islam, selain meningkatkan cadangan emas bank sentralnya, mestinya bisa juga mengikuti apa yang dilakukan India dan China – yaitu mendorong rakyatnya menguasai emas fisik dunia. Bukan untuk ditimbun atau sekedar dijadikan perhiasan, tetapi agar kita punya timbangan yang adil untuk muamalah itu kembali – mumpung harga emas dunia lagi murah. Wa Allahu A’lam.