Pergerakan dinar

Tabungan M-Dinar

Gold Dinar Jameela

Gold Dinar Jameela...Kunjungi kami di Mila Salon Jl.Kota Bambu Raya RT 008 RW 04 No:7 Kota Bambu Selatan-Jakarta Barat Belakang RS.Harapan Kita dan RS.Dharmais-Slipi 021-5653390 Mobile-phone:085880957788.

Owner Gold Dinar Jameela

Gold Dinar Jameela...Kunjungi kami di Mila Salon Jl.Kota Bambu Raya RT 008 RW 04 No:7 Kota Bambu Selatan-Jakarta Barat Belakang RS.Harapan Kita dan RS.Dharmais-Slipi 021-5653390 Mobile-phone:085880957788.

Gold Dinar Jameela

Kunjungi kami di Mila Salon Jl.Kota Bambu Raya RT 008 RW 04 No:7 Kota Bambu Selatan-Jakarta Barat. Belakang RS.Harapan Kita dan RS.Dharmais-Slipi 021-5653390 Mobile-phone:085880957788.

Gold Dinar Jameela

Kunjungi kami di Mila Salon Jl.Kota Bambu Raya RT 008 RW 04 No:7 Kota Bambu Selatan-Jakarta Barat Belakang RS.Harapan Kita dan RS.Dharmais-Slipi 021-5653390 Mobile-phone:085880957788.

Gold Dinar Jameela

Kunjungi kami di Mila Salon Jl.Kota Bambu Raya RT 008 RW 04 No:7 Kota Bambu Selatan-Jakarta Barat Belakang RS.Harapan Kita dan RS.Dharmais-Slipi 021-5653390 Mobile-phone:085880957788.

Rabu, 15 Mei 2013

The Secret world of Gold



The Secret World of Gold adalah film dokumenter yang mengupas secara mendalam tentang kekuasaan dan politik dalam emas, sebuah logam mulia yang mempunyai daya tarik dan pesona lebih dibanding yang lainnya. Nilainya yang stabil, keindahan dan kelangkaan, bahkan orang rela berbohong, mencuri , dan membunuh atas nama emas.

Untuk membiayai negara Jerman Nazi memburu emas Eropa. Maka supaya aman negara-negara sekutu menyimpan cadangan emasnya di luar negeri. Dalam bulan pertama dari perang dunia ke 2, emas Inggris dan Perancis secara rahasia dikapalkan menuju penyimpanan emas di kota Montreal, Ottawa dan New York.

Kapal- kapal ini benar-benar dipilih agar aman selama perjalanan, tapi dalam sejarah, sebagiannya tidaklah beruntung. Menurut estimasi di seluruh dunia ada 3 juta bangkai kapal yang memuat harta karun teronggok di dasar laut. Odyssey Marine, sebuah perusahaan Amerika yang tercatat di bursa efek NASDAQ menghabiskan sejumlah besar uang untuk mencari emas tersebut. Tetapi selalu ada resiko untuk menghadapi klaim dari negara yang merasa memilikinya.


Di tahun-tahun terakhir ini, ketidakpastian ekonomi menyebabkan emas menjadi daya tarik dalam finansial dunia. Dimana di setiap safe deposit bank ada emas koin atau batangan yang tersimpan di seluruh dunia. Banyak investor yang mengambil keuntungan dari bersinarnya emas. Tapi emas jumlanya memang tidak banyak, bila seluruh emas di dunia di lebur, jumlahnya cukup diletakkan di kolam renang standar Olympic.
 
Ada beberapa klaim bahwa sejumlah besar emas di simpan di the Bank of Canada, the Bank of England, the Federal Reserve dan Fort Knox telah hilang — dari setiap  100 ounce emas yang diperdagangkan, hanya ada satu ounce saja yang riil, emas dalam artian fisik. Jadi dimana emas, dan siapa sebenarnya yang memilikinya? 

Disutradarai oleh Brian McKenna untuk Galafilm dengan CBC-TV.

Senin, 13 Mei 2013

Wag the dog >> harga emas



By : muhaimin iqbal

Ada Joke yang dimulai dengan pertanyaan : ‘mengapa anjing suka mengibaskan ekornya ?’, jawabannya adalah ‘karena anjing lebih cerdas dari ekornya’. Kalau saja si ekor lebih cerdas dari anjingnya maka bisa jadi si ekorlah yang mengibaskan anjing – bukan sebaliknya. Perandaian ini yang kemudian dalam bahasa Inggris memunculkan idiom ‘Wag the Dog’ – si ekor yang mengibaskan anjingnya. Fenomena penurunan harga sangat tajam yang terjadi di pasar emas global dalam beberapa hari terakhir adalah fenomena yang mirip dengan ‘Wag the Dog’ ini.

Dalam bahasa Inggris idiom ‘Wag the Dog’ adalah untuk menggambarkan pengelabuan perhatian secara sengaja dari sesuatu yang besar dan nyata kearah sesuatu yang direkayasa dan tidak nyata.

Idiom tersebut bahkan diangkat menjadi sebuah film komedi terkenal di tahun 1997 dengan judul ‘Wag the Dog’. Film ini tentu saja fiksi tetapi nampaknya terinspirasi oleh beberapa kejadian sesungguhnya di Amerika dalam suatu era pemerintahan beberapa tahun sebelumnya. Diceritakan disitu bahwa bagaimana seorang incumbent president yang sedang akan mencalonkan kembali untuk periode kedua kalinya, melakukan segala cara untuk sekedar memperbaiki namanya yang telah rusak oleh skandal perempuan.

Agar perhatian publik beralih dari skandal yang dialaminya, sang presiden menunjuk team khusus untuk membuat serangkaian berita yang dapat mengalihkan perhatian publik. Lebih dari itu berita ini harus bisa membalik arah membuat sang incumbent president menjadi pahlawan bagi negerinya.

Maka team khusus tersebut mendekati seorang produser di Hollywood untuk memalsukan sebuah perang. Dipilihlah negeri kecil yang jauh antah berantah sebagai musuhnya – yaitu Albania. Dibuatlah alasan perang dadakan ini bahwa Albania seolah menjadi sarang teroris sehingga perlu diserang secara tiba-tiba.

Tetapi perang, kejadiannya, tokoh-tokoh-nya semua rekaan Hollywood dan dibuat di dalam sebuah studio film. Ketika film ‘berita perang’ ini kemudian didistribusikan di media masa, semua media memuatnya lengkap dengan berbagai bumbu-bumbu seolah kejadian perang tersebut bener-bener nyata,  dan publik-pun mempercayainya.

Message-nya adalah, bahkan ‘sebuah perang’ bisa dibuat dalam studio dan cukup untuk membalik arah dari tokoh yang sebenarnya tidak lagi layak pilih karena kelakuannya, tiba-tiba berubah menjadi pahlawan nasional yang layak untuk memimpin negeri. Sebuah cerita reka-an yang mampu menggerakkan publik utuk memilih presiden – yang sesungguhnya sudah tidak lagi layak memimpin.

Lantas apa kaitannya cerita ‘Wag the Dog’ tersebut dengan runyamnya harga emas beberapa hari terakhir ?. Coba seandainya Anda merem dan menutup telinga. Tidak melihat/membaca berita dan tidak pula mendengarnya melalui radio. Kemudian di hadapan Anda disajikan fakta yang sesungguhnya yaitu sebongkah emas fisik dan segepok uang kertas Dollar. Mana yang Anda pilih ?, hampir pasti kebanyakan orang akan memilih emas.

Tetapi sekarang buka mata dan telinga Anda, baca seluruh berita dan analisa. Kemudian disajikan kembali kepada Anda sebongkah emas fisik dan segepok uang kertas Dollar. Maka untuk saat ini mungkin pilihan Anda akan berubah, Dollar akan mengkin menjadi pilihan Anda saat ini. Mengapa ?

Karena somewhere di luar sana ada yang lagi membuat ‘film perang di dalam studio’ – ada yang lagi membuat ‘Wag the Dog’. Segelintir pemain yang membuat skenario kejatuhan harga emas dunia untuk kepentingan mereka – menutupi kondisi ekonomi dan moneter dunia yang sesungguhnya. Dan sayangnya ketika ‘film dari studio’ ini diputar – seluruh pasar mempercayainya – sehingga harga emas bener-bener jatuh !.

‘Film dari studio’ ini bercerita tentang dihentikannya Quantitative Easing dari the Fed-nya Amerika, tentang Cyprus yang harus menjual cadangan emas negerinya untuk bisa sekedar survive dari keterpurukannya, negeri-negeri lain yang seolah akan harus mengikuti jejak Cyprus untuk menjual cadangan emasnya dlsb.dlsb. semua ceritanya lengkap dan cukup untuk ‘Wag the Dog’ seluruh pasar emas dunia.

Tetapi apakah semua pemain pasar akan termakan propaganda tersebut ? Nampaknya tidak. Pemain sekaliber HSBC misalnya, di tengah kepanikan jual di pasar emas kemarin merilis pernyataan tentang posisinya bahwa emas tetap menjadi portfolio yang menarik untuk diversifikasi aset dan pelindung terhadap skenario inflasi tertentu.Terlepas dari jatuhnya harga emas ini, kami tidak akan meniadakan pentingnya emas dalam portfolio aset keseluruhan kami. Kami tetap mempertahankan 8 % posisi emas taktis di dalam alokasi aset kami” kata mereka di HSBC.

HSBC rupanya tidak ikut terkibaskan oleh skenario ‘Wag the Dog’-nya segelintir pemain yang ‘mengatur’ kejatuhan harga emas dunia ini. Dengan pandangan jernih pula, insyaAllah kita tidak akan  ikut 'terkibaskan' oleh skenario yang sama  - kita tahu siapa yang sesungguhnya layak memimpin dunia dalam jangka panjang - emaskah ? atau Dollar ?.

Jumat, 10 Mei 2013

Yamashita's gold: Ketika presiden marcos pun menyimpan emas



Yamashita's gold, atau  harta karun Yamashita adalah nama  harta rampasan perang yang diambil tentara Jepang selama PD II di Asia Tenggara dan disembunyikan di gua-gua, terowongan dan ruang bawah tanah di Philipina. Nama Yamashita sendiri diambil dari nama jendral Jepang Tomoyuki Yamashita, yang mempunyai nama panggilan "The Tiger of Malaya". Karena berdasar catatan harta karun tersebut masih disembunyikan di Philipina, telah memikat para pemburu harta dari seluruh dunia selama 50 tahun, walaupun keberadaannya tidak diyakini para pakar. Rumor yang beredar harta karun tersebut telah menjadi gugatan hukum dan telah diajukan di pengadilan negara bagian Hawai pada 1988 yang melibatkan  Rogelio Roxas, pemburu harta karun Philipina dan presiden Philipina saat itu Ferdinand Marcos.

Pendapat yang terkemuka mengenai keberadaan Yamashita's gold adalah Sterling Seagrave dan Peggy Seagrave, yang telah menulis dua buku mengenai hal ini : The Yamato Dynasty: the Secret History of Japan's Imperial Family (2000) dan Gold Warriors: America's Secret Recovery of Yamashita's Gold (2003). The Seagraves berpendapat bahwa rampasan emas Jepang itu diorganisir dalam skala yang luas, oleh 2 pihak yaitu mafia yakuza  seperti Yoshio Kodama, dan masyarakat kelas atas Jepang, termasuk  kaisar Hirohito. Pemerintah Jepang bermaksud membiayai perang dengan harta rampasan itu. The Seagraves menyatakan bahwa Hirohito menunjuk saudaranya, pangeran  Yasuhito Chichibu, untuk memimpin organisasi rahasia yang bernama Kin no yuri ("Golden Lily"), untuk memenuhi maksudnya. Menurut sebuah pengakuan banyak dari mereka yang mengetahui lokasi harta rampasan itu dibunuh selama perang,  dan di kemudian hari mereka yang terlibat dituduh sebagai penjahat perang oleh sekutu untuk kemudian dieksekusi dan ditangkap.Yamashita sendiri dieksekusi oleh tentara AS untuk kejahatan perangnya pada 23 Februari 1946.

Properti yang dicuri menurut laporan terdiri dari berbagai macam benda yang diambil dari bank, brankas, candi, gereja, masjid, museum, dan rumah pribadi. Rampasan ini membawa nama Jendral Tomoyuki Yamashita, yang dianggap memerintahkan angkatan perang Jepang melakukannya di  Philipina tahun 1944.

Menurut berbagai catatan, rampasan ini awalnya disimpan di Singapura, dan kemudian di bawa ke   Philippina. Jepang ingin membawa rampasan ini dengan kapal ke negerinya setelah perang berakhir. Pada perang pasifik, angkatan laut AS dan kapal perang sekutu banyak menenggelamkan kapal kargo Jepang dalam jumlah besar. Beberapa kapal tersebut membawa rampasan Jepang dan tenggelam.

The Seagraves dan beberapa orang lainnya telah mengklaim bahwa intelijen militer AS melakukan beberapa operasi di lokasi tenggelamnya kapal ; mereka berkonspirasi dengan  Hirohito  dan tokoh senior Jepang lainnya untuk menyembunyikan keberadaannya, dan mereka menggunakannya untuk membiayai secara rahasia selama perang dingin. Rumor ini telah memberi inspirasi para pemburu harta karun, tetapi sebagaian besar pakar dan sejarahwan Philipina mengatakan tidak ada bukti yang kredibel dibalik klaim tersebut.

Pada tahun 1992, Imelda Marcos mengklaim bahwa Yamashita's gold  termasuk salah satu warisan harta suaminya Ferdinand Marcos.

Banyak individu dan konsorsium baik dari Philipina atau pun luar Philipina terus melanjutkan upaya pencarian rampsan tersebut. Sejumlah insiden kematian, kecelakaan, dan kerugian finansial yang dialami para pemburu terus dilaporkan.

Saat ini, the Mines & Geosciences Bureau of the Department of Natural Resources of the Philippines adalah perwakilan pemerintahan Phillipina yang mengurus perizinan pencarian harta karun tersebut.

Professor Rico Jose dari University of Fhilippines mempertanyakan teori bahwa harta karun dari daratan asia tenggara itu dikirim dengan kapal ke Philipina : "Sejak tahun 1943 Jepang sudah tidak lagi memiliki kontrol di lautan...Adalah tidak mungkin membawa sesuatu yang berharga jika Anda tahu bahwa akan kalah perang dari Amerika. Hal yang lebih rasional adalah membawanya ke Taiwan atau Cina.

Direktur National Historical Institute  Philipina dan sejarahwan  Ambeth Ocampo memberi komentar: “Dua mitos kekayaan yang selalu saya hadapi adalah harta karun Yamashita dan gosipCojuangco fortune yang ditemukan di dalam tas yang penuh berisi uang…” Ocampo juga mengatakan : "Selama 50 tahun terakhir banyak orang baik dari Philipina dan luar Philipina, telah menghabiskan banyak waktu dan energi dalam mencari harta Yamashita......tetapi mereka tidak menemukan apapun.

Pada bulan Maret 1988, pemburu harta asal Philipina  Rogelio Roxas mengajukan gugatan hukum ke pengadilan negera bagian Hawai melawan mantan  Phipina Ferdinand Marcos dan istrinyaImelda Marcos atas tuduhan pencurian dan pelecehan kemanusiaan. Roxas menyatakan bahwa di kota  Baguio pada tahun 1961 dia bertemu anak lelaki dari mantan tentara Jepang yang memberi dia peta lokasi harta karun Yamashita . Roxas menyatakan bahwa dia adalah orang kedua, yang bertugas sebagai penterjemah Yamashita selama PD II, dia bercerita kepadanya sebuah kunjungan ke ruang bawah tanah yang menyimpan emas dan perak dan juga bercerita kepadanya tentang patung emas yang disimpan di biara dekat ruang bawah tanah tersebut.  Roxas menyatakan bahwa beberapa tahun berikutnya dia membentuk sebuah kelompok untuk melakukan pencarian harta tersebut, dan memperoleh izin pencairan dari kerabat presiden Ferdinand, yaitu hakim Pio Marcos. Pada tahun 1971, Roxas menyatakan , dia dan kelompoknya membongkar sebuah ruang yang tertutup disebuah pulau dekat kota Baguio dimana dia menemukan bayonet, pedang samurai, radio, dan kerangka yang masih mengenakan seragam militer tentara Jepang. Juga ditemukan di ruang itu , patung emas Budha setinggi 0,9 meter dan sejumlah peti yang bertumpuk-tumpuk di sebuah ruang seluas 6 kaki x 6 kaki x 35 kaki. Dia menyatakan, dia mencoba membuka satu peti, dan dia menemukan penuh dengan emas batangan. Dia membawa sebuah patung emas Budha yang dia perkirakan beratnya 1.000 kg, dan sebuah kotak penuh emas batangan 24 karat dan menyembunyikannya di rumahnya. Dia menyatakan mensegel ruangan tersebut untuk, hingga dia mengatur rencana untuk membawa peti-peti yang masih tersisa, yang dia duga penuh pula dengan batangan emas. Roxas  berkata dia menjual 7 batang emas dari salah satu peti yang dia buka dan mencari calon pembeli potensial untuk patung emas Budha. Dua orang calon pembeli mencoba menguji kadar emas di patung tersebut, Roxas berkata ternyata patung tersebut terdiri dari emas 20 karat. Segera setelah peristiwa itu, Roxas berkata, presiden Ferdinand Marcos, mempelajari penemuan Roxas dan memberi perintah penahanan terhadap dirinya, penyiksaan, dan harta temuannya pun disita. Roxas menduga ini akibat penemuan harta karun tersebut, akhirnya Roxas pun ditahan selama setahun.

Menyusul pembebasannya, Roxas menahan tuntutannya terhadap Marcos hingga Marcos lengser dari kursi presiden tahun 1986. Tetapi pada tahun 1988, Roxas dan the Golden Budha Corporation, yang memegang hak kepemilikan terhadap harta karun Roxas menyatakan bahwa Marcos telah mencuri harta Roxas, dan mengajukan tuntutan terhadap Ferdinand Marcos dan istrinya Imelda di pengadilan negeri Hawai. Roxas meninggal pada malam persidangan, tetapi sebelum kematiannya, dia memberi sebuah kesaksian yang direkam, yang nantinya digunakan sebagai bukti di pengadilan. Pada tahun 1996 perwakilan Roxas dan  the Golden Budha Corporationmenerima keputusan pengadilan dimana mereka menerima uang kompensasi terbesar dalam sejarah senilai $22 miliar dan naik menjadi $40,5 miliar.  Pada 1998, pengadilan tinggi Hawai menyatakan bahwa ada cukup bukti untuk mendukung keluputusan Hakim yang menyatakan bahwa Roxas yang menemukan harta tersebut dan Marcos telah mengambil alih kepemilikan harta. Namun mengenai uang kompensasi pengadilan tinggi menilai yang bahwa yang diajukan pengadilan sebelumnya terlalu besar karena terlalu spekulatif, akhirnya putusan final pengadilan adalah the Golden Budha Corporation mendapat $13,275,848.37 dan perwakilan Roxas mendapat $6 juta sebagai klaim pelanggaran HAM.

Putusan pengadilan ini pada akhirnya mensimpulkan bahwa Roxas lah yang menemukan harta karun tersebut, walaupun pengadilan negeri Hawai tidak menjelaskan bahwa itu adalahYamashita’s gold, namun kesaksian yang disimpulkan pengadilan mengarah pada emas Yamashita itu. Roxas diduga  menelusuri peta yang diberikan anak dari tentara Jepang ; Roxas diduga berbekal petunjuk dari penerjemah Yamashita; dan Roxas akhirnya menemukan pedang samurai, dan kerangka tentara Jepang di ruang harta karun tersebut. Semua ini menuntun pengadilan banding AS ke sembilan kalinya mensimpulkan putusan akhir bahwa : harta karun Yamashita ditemukan oleh Roxas dan kemudian dicuri dari Roxas oleh orang-orang Marcos.

Kesimpulannya : tetap saja untuk simpanan jangka panjang,,mereka mengalihkannya ke emas

sumber : aviesienadinar