Pergerakan dinar

Tabungan M-Dinar

Gold Dinar Jameela

Gold Dinar Jameela...Kunjungi kami di Mila Salon Jl.Kota Bambu Raya RT 008 RW 04 No:7 Kota Bambu Selatan-Jakarta Barat Belakang RS.Harapan Kita dan RS.Dharmais-Slipi 021-5653390 Mobile-phone:085880957788.

Owner Gold Dinar Jameela

Gold Dinar Jameela...Kunjungi kami di Mila Salon Jl.Kota Bambu Raya RT 008 RW 04 No:7 Kota Bambu Selatan-Jakarta Barat Belakang RS.Harapan Kita dan RS.Dharmais-Slipi 021-5653390 Mobile-phone:085880957788.

Gold Dinar Jameela

Kunjungi kami di Mila Salon Jl.Kota Bambu Raya RT 008 RW 04 No:7 Kota Bambu Selatan-Jakarta Barat. Belakang RS.Harapan Kita dan RS.Dharmais-Slipi 021-5653390 Mobile-phone:085880957788.

Gold Dinar Jameela

Kunjungi kami di Mila Salon Jl.Kota Bambu Raya RT 008 RW 04 No:7 Kota Bambu Selatan-Jakarta Barat Belakang RS.Harapan Kita dan RS.Dharmais-Slipi 021-5653390 Mobile-phone:085880957788.

Gold Dinar Jameela

Kunjungi kami di Mila Salon Jl.Kota Bambu Raya RT 008 RW 04 No:7 Kota Bambu Selatan-Jakarta Barat Belakang RS.Harapan Kita dan RS.Dharmais-Slipi 021-5653390 Mobile-phone:085880957788.

Minggu, 27 Mei 2012

Fakta >> Pilih Emas atau Uang kertas


8 Alasan mengapa beralih dari uang ke Emas

Emas

  1. Penyimpan nilai terbaik dan anti inflasi. Pada zaman Nabi S.A.W., harga seekor kambing adalah 1 dinar. Pada zaman sekarang 1 dinar dapat membeli kambing dengan kualitas super. 1 dinar sekarang adalah kurang lebih 2.100.000 (1 Dinar = 4.25gram emas 22 karat).
  2. BERNILAI karena emas adalah logam mulia, walaupun emas jadi penyok, banyak goresan, patah tetap harganya tidak berubah selama beratnya masih sama. Jika anda mempunyai emas 22 karat dan beratnya 4,25 gram maka anda sudah memiliki 1 dinar walaupun tidak berbentuk koin.
  3. Berlaku di seluruh dunia sepanjang masa. Jika anda ingin membuka usaha di negara lain dengan membawa uang kertas Rupiah dan ternyata telah terjadi konflik sosial dan politik di negara Indonesia yang mengakibatkan Rupiah terpuruk maka pasti anda akan rugi karena nilai Rupiah jatuh. Bayangkan jika anda membawa emas, nilainya akan tetap atau bahkan sangat menguntungkan.
  4. Investasi paling terjamin dan menguntungkan. Ongkos naik haji tahun 1998 ialah 97 dinar tapi di tahun 2008 hanya perlu 26 dinar saja dan ditahun 2012 ini,,,silahkan anda konversikan nilai rupiah ke dinar, Insya Allah akan turun harganya . Jadi anda tak perlu menambah uang bahkan dapat pergi haji bertiga plus ada sisanya.
  5. Kebanyakan pakar ekonomi adalah penyimpan emas. Mereka tahu tentang kelemahan uang kertas.
  6. Negara China adalah penyimpan emas terbanyak dunia. Semua keuntungan bisnis dibelikan emas. China akan menguasai perekonomian dunia karena memiliki cadangan emas terbesar.
  7. Peningkatan rata-rata 20-37% pertahun tanpa terkena inflasi. Sumber: www.kitco.com
  8. Tidak ada seorang pun yang bisa mempermainkan harga.

Uang

  1. Sewaktu-waktu terjadi inflasi. Contohnya Dulu nilai Rupiah (Rp) lebih tinggi dari Ringgit Malaysia (RM). Tetapi sekarang malah terbalik, 1 RM setara dengan kira-kira Rp 3.000
  2. Bernilai karena disahkan oleh pemerintah dan nilainya dicetak pada kertas. Coba saja belanjakan uang kertas yang sobek, banyak coretan sana sini, benang pengaman telah lepas, angkanya tidak nampak. Pasti tidak diterima oleh penjual.
  3. Nilai uang kertas kuat hanya dalam kondisi ekonomi membaik. Jika terjadi krisis maka nilainya akan jatuh. Contoh nyata ketika terjadi krisis tahun 1965 hingga pemerintah mengambil kebijakan sanering uang kertas ( Rp 1000 menjadi Rp. 1 ) yang membuat banyak orang jadi bangkrut. Dan krisis ekonomi tahun 1998 dimana Rupiah dari Rp 3.000 per dolar menjadi Rp. 15.000 per dolar.
  4. Kalau anda menabung selama 10 tahun untuk pergi haji dalam bentuk uang, maka anda harus menambah uang lagi dan hanya cukup untuk satu orang saja.
  5. Masyarakat banyak menyimpan uang di Bank untuk jangka panjang sedikit demi sedikit. Bank tidak menjamin terhindar dari inflasi. Padahal itu sangat tidak menguntungkan.
  6. Amerika negara pencetak uang kertas terbanyak dunia tanpa cadangan emas. Mereka menyangka dengan cara ini mata uangnya menjadi kuat. Lihat akibatnya saat ini ekonomi Amerika terpuruk.
  7. Inflasi rata-rata pertahun 10%. Deposito BCA baru 6% pertahun (susut 4%). Kerugian ini tidak nampak karena jumlah uang kita bertambah.
  8. Alat paling beresiko karena sanering uang kertas bisa saja terjadi. Tak takutkah anda jika Rp 100,000 anda di bank dibuang 3 kosong dibelakangnya menjadikan Rp 100 saja! Masih ingatkah anda dengan ulah George Soros yang mengakibatkan nilai tukar rupiah melemah. Tidak mustahil terjadi kembali.

Perencanaan keuangan berbasis dinar emas


Kita patut belajar dari para orang tua kita dahulu yang selalu menyimpan uang dalam bentuk perhiasan emas, jika sewaktu-waktu diperlukan tinggal jual emasnya dan urusan kebutuhan pemenuhan hidup teratasi, atau bahkan menggadaikannya. Dan dengan sedikit memegang uang kertas ini pula ternyata jika terjadi krisis ekonomi justru terhindar dari pengaruh negatifnya. Ketahanan ekonomi keluarga terbangun dengan sendirinya. Karena krisis ekonomi menimpa orang yang memegang uang kertas, yang saya maksudkan adalah kehilangan daya beli uang kertasnya.

            Sejarah emas sudah berjalan sepanjang sejarah kehidupan manusia, dan terbukti selama 5000 tahun daya belinya tetap. Atau dikenal dengan zero inflation, sedangkan sejarah uang kertas baru sekitar 100 tahun, dan ternyata krisis demi krisis telah melanda sepanjang pemakaian uang kertas tersebut. Ada great depression di amerika tahun 1930-an, krisis yang melanda Jerman, hingga mata uangnya hanya dipakai untuk bahan bakar pemanas tungku karena harganya hanya setara kayu bakar. Dan tahun 2008 Amerika di landa krisis financial, saat inipun di Eropa yang notabene Negara makmur-pun juga di Landa krisis seperti halnya Yunani, Irlandia, Portugal dan Spanyol.
            
Indonesia juga mengalami krisis demi krisis, seperti tahun 1965 dengan peristiwa saneringnya, pada masa orde baru dengan devaluasinya sehingga memberikan dampak pada melambungnya harga produk impor maupun yang bahan bakunya dari Impor, terparah adalah tahun 1998 yang terkenal dengan krismon, bahkan saat krisis financial melanda Amerika pada 2008 di Negeri inipun juga terkena dampaknya dengan rontoknya bursa saham Indonesia.
            Jika kita memakai uang kertas dalam perencanaan financial dengan melihat krisis demi krisis yang pernah melanda ekonomi dunia, maka target perencanaan tersebut seringkali tidak tercapai. Karena uang kertas yang kita pakai sebagai basis perhitungan ternyata setelah sekian tahun sangat merosot nilainya. Bukan hanya karena jika terjadi krisis, namun secara perlahan namun pasti-pun nilai uang kita terus merosot akibat inflasi.
            Mari belajar pada sejarah seperti hal yang saya sampaikan diatas, mari menengok apa yang dilakukan orang tua kita terdahulu dengan sedikit memegang uang kertas. Dan mari kita belajar dari rakyat Negara India yang gemar menyimpan emas dalam bentuk perhiasan, karena memang Negara tersebut menjadi pengimpor emas terbesar di Dunia. Agar kita bisa merencanakan financial masa depan dengan baik. Sehingga kita bisa disebut “kaya” walaupun hanya bergaji kecil.

Tidak ada kata terlambat untuk menjadi kaya di kemudian hari, tidak ada kata tidak bisa kaya untuk kita yang bergaji kecil. Asal kita tahu bagaimana caranya. Asal kita disiplin diri dalam mengelola financial kita, dan semoga buku ini bisa memberikan sumbangan bagi anda yang ingin kaya dengan perencanaan financial berbasis dinar emas. 

Uang kertas...sumber ketimpangan global


Negeri yang ekonominya lemah, uang kertasnya cenderung terus melemah relatif terhadap uang kertas negeri yang kuat secara ekonomi. Asset-asset negeri yang lemah tersebut menjadi sangat murah karena nilainya diukur dengan uang kertas negeri tersebut. Asset-asset yang murah , sangat mudah dikuasai oleh negeri asing yang memiliki uang kertas yang lebih perkasa.

Di negeri yang ekonominya lemah, inflasi cenderung tinggi. Padahal inflasi ini adalah pajak tersembunyai yang tidak pandang bulu – siapapun terkena – tidak terkecuali penduduk paling miskin-pun di negeri itu.

Melalui dua mekanisme tersebut, negeri miskin akan semakin miskin, demikian pula penduduk miskin-nya akan terus berlipat ganda dan semakin mikin karena mereka juga terus dipajaki oleh apa yang disebut inflasi.

Sebagaimana penyebabnya yang jelas, pengobatannya sebenarnya juga sangat jelas. Berikut menurut saya pengobatan kemiskinan ini :

1.      Negara-negara dan seluruh institusi di dalamnya (termasuk institusi swasta), tidak lagi menghitung kekayaannya dengan alat ukur yang yang nilainya bias seperti uang kertas. Gunakan alat ukur yang baku sepanjang zaman – seperti yang diungkapan Imam Ghazali bahwa hanya emas dan perak-lah yang dapat menjadi hakim yang adil dalam bermuamalah – maka gunakanlah emas (Dinar) dan Perak (Dirham) sebagai alat ukur baku atau unit of account. Dengan demikian nilai kekayaan negeri-negeri tersebut terjaga dan tidak dapat dipermainkan melalaui ‘harga’ uang kertas di pasar uang.

2.      Negara harus bisa menekan inflasi sampai titik terendah sehingga tidak membebani penduduknya dengan inflasi sebagai ‘pajak tersembunyi’ bagi seluruh penduduk – termasuk yang paling miskin sekalipun. Dalam sejarah peradaban manusia hanya Dinar dan Dirham yang terbukti memiliki inflasi nol persen dalam tempo lebih dari 1400 tahun. Artinya hanya ada satu cara bagi negara untuk menekan inflasi yaitu dengan menggunakan uang yang memiliki nilai intrinsik; dan ini berarti yang paling praktis adalah Dinar dan Dirham.

Memang dengan hanya menggunakan Dinar dan Dirham tidak otomatis penduduk dunia menjadi makmur; begitu banyak yang harus diperbaiki terutama yang menyangkut keadilan ekonomi – namun setidaknya penggunaan Dinar dan Dirham ini awalnya akan menyetop proses pemiskinan lebih lanjut. Dengan kerja keras berikutnya, maka kemakmuran akan merata bagi umat manusia di permukaan bumi.

Indahnya lagi penggunaan uang dengan nilai intrinsik ini dapat kita mulai kapan saja, tidak harus menunggu pemerintah atau negara memulainya. Kalau kita  menggunakan kambing, sapi, emas, perak, beras, minyak, pohon dlsb sebagai ‘uang’ kita – apa ada yang bisa melarang kita ?; insyaallah tidak.

Memang fitrah di dunia ini segala sesuatu berpasang-pasangan; ada yang miskin ada pula yang kaya. Namun tidak berarti fitrah juga kalau yang kaya menjadi sangat sedikit  sedangkan yang miskin sangat banyak seperti yang diungkapkan oleh PBB tersebut diatas; Bila ekonomi dunia  dijalankan dengan system yang adil – yang akan ada insyaallah adalah hanya sedikit orang yang sangat kaya, sedikit pula  orang yang sangat miskin dan yang paling banyak adalah kelompok menengah. Dalam statistik, sebaran demikian disebut sebaran normal (normal distribution) – atau saya menyebutnya sebaran yang fitrah.

Jadi normalnya (fitrahnya) system ekonomi adalah bila system tersebut dapat menciptakan keadilan berupa antara lain  akses modal, akses pasar dan yang juga sangat penting adalah akses nilai yang sama. Wa Allahu A’lam.

Rabu, 23 Mei 2012

Jangan tiru Lady Gaga


By: Muhaimin iqbal-gerai dinar..

Hari-hari ini ada penyanyi kondang yang menjadi tambah kondang saja yaitu Lady Gaga, sampai-sampai teman saya seorang ustadz yang seumur-umur tidak mengenalnya-pun kini ikut mendalami tentang siapa Lady Gaga ini – agar dia bisa menentukan sikapnya terhadap isu yang berkembang. Saya sendiri melihatnya bahwa ini adalah puncak gunung es dari rendahnya kwalitas hiburan yang ada di masyarakat. Meminjam istilah Dr. Yusuf Qaradhawi yang mengambil dari ucapan Ali bin Abu Thalib RA, sudah waktunya kini kita perlu mencari ‘Hikmah Yang Menghibur’.

Ketika yang ada adalah hiburan kwalitas rendah yang mengumbar hawa nafsu, tontonan dengan tampilan dan perilaku menyembah setan - maka itulah yang dikira tontonan yang menghibur itu oleh masyarakat.

Dalam kehidupan sehari-hari kita juga demikian, coba nyalakan televisi kita pada jam berapa saja di saluran mana saja. Anda akan dengan mudah jumpai berbagai tontonan yang sebenarnya tidak layak tonton. Kebohongan yang menjadi lelucon, menjailin orang hanya untuk bahan tertawaan, drama-drama hedonis yang membuat masyarakat bermimpi, menggunjing untuk sumber berita dlsb. dianggap biasa.

Lady Gaga memang bermasalah, acara-acara televisi yang ada juga penuh masalah – so what ?, selama kita tidak bisa memberikan alternatif yang lebih baik – maka itulah yang akan tetap menjadi tontonan di masyarakat , yang dianggap menghibur itu.

Ironinya di negara asal mereka juga sudah lama ada sekelompok orang yang memandang tontonan yang ada di masyarakatnya bermasyalah, lantas mereka membuat alternatifnya. Di tengah opera sabun kwalitas rendah yang merajalela di saluran televisi Amerika, lahirlah tontonan berkwalitas seperti National Geographic misalnya.

Hal yang sama terjadi di Eropa ketika Jerman dan Perancis melahirkan televisi ARTE yang fokusnya pada budaya dan peradaban. Mereka tidak segan misalnya mengirimkan satu bis crew-nya dari berbagai negara  untuk datang ke Jonggol hanya untuk mendokumentasikan filosofi ternak kambing, mereka menganggap ada sisi-sisi menarik yang bisa menjadi pelajaran bagi penontonnya.

Maka inilah tantangannya bagi kita di tengah ketidak setujuan kita terhadap tontonan semacam Lady Gaga, semacam hiburan-hiburan yang tidak layak tonton bagi keluarga kita dari berbagai saluran televisi yang ada – mampukah kita memberi alternatifnya ?.

Sekian banyak teman-teman saya memutuskan untuk tidak menonton televisi, bahkan tidak menyediakan televisi bagi keluarganya. Ini adalah alternatif ketika tidak ada acara televisi yang dianggapnya bisa mendatangkan kebaikan, atau lebih banyaknya mendatangkan kemudharatan bagi keluarganya.

Alternatif ini valid ketika membuat televisi sendiri yang Islami mahal, sulitnya perijinan, dan kemungkinan penontonnya tidak banyak sehingga tidak bisa mendatangkan iklan yang cukup untuk membiayai operasinya dlsb. Jangankan televisi, masjid kami dahulu berencana membuat radio saja terkendala oleh perijinan, biaya dlsb.

Tetapi teknologi terus berkembang, internet broadband yang sekarang sudah bisa dinikmati orang di sebagian wilayah di Jakarta misalnya – dalam waktu yang tidak lama lagi akan meluas sebagaimana meluasnya handphone di masyarakat. Saat itulah peran televisi yang ada di masyarakat akan berubah.

Yang semula acara-acara TV adalan one way and one for all ; satu arah dan satu acara untuk semua – menjadi acara-acara yang interaktif dua arah, masing-masing keluarga bisa menyusun acara TV untuk keluarganya sendiri. Keluarga bisa memilih tontonan apa yang akan tersaji di rumahnya dan ditonton pada jam berapa, semua menjadi memungkinkan dengan TV berbasis internet.

Saat inipun teknologi untuk membuatnya sangat mudah, semudah saya membuat web ini misalnya. Namun sama juga dengan web, ketika semua orang bisa membuat web – tidak semua web dikunjungi orang. TV Online juga demikian, membuatnya mudah – mengisi content-nya yang menarik sehingga dikunjungi orang – itulah tantangannya.

Namun satu hal jelas, kini kita bisa menghadirkan tontonan untuk kita sendiri. Bila kita ingin hiburan yang seperti ucapan Ali Bin Abu Thalib RA “Hati itu sungguh bisa merasa lelah sebagaimana lelahnya fisik. Karena itu, carilah hikmah yang menghibur” – insyaallah dengan teknologi yang ada kini kitapun bisa.

Maka ‘Hikmah Yang Menghibur’ itulah alternatif tontonan yang insyaAllah bisa kita hadirkan bersama.

Kita bisa kerahkan para ahli ilmu pengetatahuan kita, ahli Al-Qur’an kita, ahli pengobatan kita, ahli pertanian kita, ahli ekonomi kita dlsb-dlsb. untuk bisa menyampaikan ilmu-ilmu mereka menjadi tontonan yang menghibur. Sehingga ketika sekeluarga kita menonton acara televisi bareng, sejatinya keluarga kita sedang belajar, sedang mengaji, sedang mencari inpirasi usaha dlsb.

Itulah tontonan yang nantinya akan membawa perubahan peradaban, sebagaimana televisi dan media telah mengubah peradaban kita selama setengah abad terakhir. Maka jangan kita biarkan yang mengubah peradaban kedepan adalah sinetron-sinetron bualan, kebohongan yang menjadi bahan tertawaan atau bahkan Lady Gaga yang berpenampilan sebagai pemuja setan.

Bila Anda adalah orang-orang kreatif dibidang media perfileman, televisi, guru/dosen, ekonom, ustadz, dlsb. – insyaallah kini Anda bisa menghadirkan perubahan itu. Sendiri-sendiri atau bersama kami, kita hadirkan ‘Hikmah Yang Menghibur’ itu.

Cikal bakal atau draft  ‘Hikmah Yang Menghibur’ itu kami mulai online-kan pada situs-situs ALFATIH.TV danHIJRAH.TV untuk mengetes kekuatan server dlsb., nantinya diharapkan bisa hadir dengan content yang lebih variatif dan menarik dan bahkan dengan nama situs-situs yang Anda buat sendiri.

Seperti yang saya sampaikan di atas, membuat televisi kini semudah membuat web – hanya content-nya nantinya yang membedakan mana yang ditonton orang dan mana yang tidak. Maka pada kesempatan ini saya mengundang seluasnya bagi Anda yang tertarik dan sekiranya bisa membantu kami membuat content yang menghibur tetapi penuh hikmah.

Bayangkan peluang yang hadir bersama teknologi ini sesungguhnya. Industri kreatif lebih mudah tumbuh, ilmu pengetahuan dan pengetahuan praktis lebih mudah diserap dan menyebar, nilai-nilai Islam lebih mudah disampaikan secara luas, muamalah bisa dijalin secara lebih luas dlsb-dlsb.

Yang kita perlu lakukan adalah berbuat yang kita bisa, sehingga ketika kita tidak setuju sesuatu – kitapun mampu memberikan alternatifnya. InsyaAllah kita akan bisa menolak tontonan yang memuja setan, tontonan yang menurunkan kecerdasan dengan tontonan yang penuh hikmah dan menghibur….InsyaAllah.

Selasa, 22 Mei 2012

1 Detik seharga 1 Dinar Emas


By : Muhaimin Iqbal - Gerai Dinar

Bayangkan kalau tiba-tiba pagi ini di account M-Dinar Anda ada yang transfer dana sebesar 86,400 Dinar (sekitar Rp 184 milyar) tetapi dengan syarat, yaitu Anda harus habiskan dalam waktu 1 x 24 jam. Bila dana ini tidak habis, maka berapapun sisanya akan ditarik kembali oleh yang memberikannya. Apa yang Anda akan lakukan ?, Anda pasti mau bekerja keras sekuat tenaga untuk menghabiskannya – karena setiap detik Anda harus mampu membelanjakannya sebesar 1 Dinar !.

86,400 Dinar tersebut dan bahkan lebih sesungguhnya benar-benar diberikan olehNya ke kita dalam bentuk waktu. Tetapi karena kita hanya bisa menggunakannya sebagian kecil saja, maka setiap akhir hari – sekian banyak waktu kita yang harus di write off – dan tidak lagi menjadi aset kita.

Untuk memudahkan kita menghargai waktu ini, bayangkan situasi berikut :

1)    Seorang anak yang tidak naik kelas dan harus mengulang setahun lagi, untuk pertama kali dalam hidupnya mungkin dia bisa menghargai arti waktu satu tahun ini.
2)    Seorang ibu yang melahirkan anak prematur lebih cepat 1 bulan dari yang seharusnya, dia akan bisa memahami betapa pentingnya tambahan waktu satu bulan bagi anak ini di dalam kandungannya.
3)    Seorang wartawan majalah mingguan yang tidak bisa menyelesaikan tulisannya pada saatdeadline tiba, dia akan bisa memahami betapa pentingnya waktu satu minggu bagi dia.
4)    Seorang yang lagi melakukan perjalanan jauh naik pesawat, pesawat mengalami gangguan teknis dan penerbangan lanjutannya tertunda satu hari. Betapa sengsaranya menunggu ‘delay’ satu hari ini, meskipun di tempat tujuan dia juga tidak melakukan apa-apa.
5)    Seorang pencari kerja yang terjebak macet di jalan, ketika datang memenuhi panggilan wawancara – dia satu jam datang terlambat dan kesempatannya sudah diberikan ke orang lain. Betapa pentingnya arti waktu satu jam ini bagi dia…
6)    Di pagi hari ketika mengejar kereta, Anda sampai di tempat pemberangkatan kereta satu detik setelah kereta berangkat. Betapa pentingnya satu detik ini bagi Anda.
7)    Bagi para pembalap MotoGP, waktu seper sekian detik sangat menentukan posisi peringkat dia antara apakah menjadi juara dunia atau tidak menjadi siapa-siapa.

Setiap tahun kita seperti anak yang tidak naik kelas tersebut diatas, hanya kita tidak menyadarinya saja. Setiap pekan kita seperti wartawan yang miss deadline, juga tidak menyadarinya. Setiap detik kita ketinggalan kereta, tetapi tetap juga tidak menyadarinya.

Setiap detik kita kehilangan 1 Dinar dan setiap hari kehilangan 86,400 Dinar – semuanya tidak kita sadari, dan itulah kehilangan waktu kita yang setiap hari di write off oleh Sang Pemberi. Waktu-waktu itu pernah menjadi aset yang sangat berharga yang ada di balance sheet kita, tetapi kebanyakan harus diwrite off ketika tutup buku – hilang tanpa bekas karena memang tidak pernah kita manfaatkan.

Padahal di satu sisi liability kita tetap terus berjalan dalam bentuk salah satu pertanyaan yang harus bisa kita jawab ‘untuk apa waktumu engkau pergunakan…?’.

Meskipun demikian masih banyak yang patut disyukuri oleh umat ini dalam bidang apapun, termasuk dalam bidang pengelolaan aset waktu ini. Ada petunjuk yang begitu jelas, seperti apa waktu itu harus kita kelola.

Petunjuk itu disiapkan olehNya dalam satu surat khusus yang bahkan juga diberi nama ‘Waktu’. Empat hal yang akan membuat kita tidak merugi bersamaan dengan berlalunya waktu yaitu iman, amal shaleh, saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran (QS 103 :3).

Kita ini ibarat para siswa yang akan menempuh ujian akhir. Kita sudah diberi tahu pertanyaan yang pasti akan muncul yaitu ‘untuk apa waktumu engkau pergunakan…?’. Kita juga sudah diberi tahu jawabannya yang benar yang ada di surat tersebut di atas. Maka yang perlu kita lakukan hanyalah melaksanakan petunjuk yang sudah begitu jelas tersebut.


Agar kita tidak menjadi anak yang tidak naik kelas, agar tidak menjadi wartawan yang miss deadline, agar tidak menjadi penumpang yang ketinggalan kereta, agar tidak menjadi pembalap yang misssepersekian detik. Agar asset kita yang begitu berharga, tidak harus di write off setiap hari. InsyaAllah !.

Sebab Turunnya Rezeki


Akhir-akhir ini banyak orang yang mengeluhkan masalah penghasilan atau rizki, entah karena merasa kurang banyak atau karena kurang berkah. Begitu pula berbagai problem kehidupan, mengatur pengeluaran dan kebutuhan serta bermacam-macam tuntutannya. Sehingga masalah penghasilan ini menjadi sesuatu yang menyibukkan, bahkan membuat bingung dan stress sebagian orang. Maka tak jarang di antara mereka ada yang mengambil jalan pintas dengan menempuh segala cara yang penting keinginan tercapai. Akibatnya bermunculanlah koruptor, pencuri, pencopet, perampok, pelaku suap dan sogok, penipuan bahkan pembunuhan, pemutusan silaturrahim dan meninggal kan ibadah kepada Allah untuk mendapatkan uang atau alasan kebutuhan hidup.
Mereka lupa bahwa Allah telah menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya sebab-sebab yang dapat mendatangkan rizki dengan penjelasan yang amat gamblang. Dia menjanjikan keluasan rizki kepada siapa saja yang menempuhnya serta menggunakan cara-cara itu, Allah juga memberikan jaminan bahwa mereka pasti akan sukses serta mendapatkan rizki dengan tanpa disangka-sangka.
Diantara sebab-sebab yang melapangkan rizki adalah sebagai berikut:
- Takwa Kepada Allah
Takwa merupakan salah satu sebab yang dapat mendatangkan rizki dan menjadikannya terus bertambah. Allah Subhannahu wa Ta”ala berfirman, artinya,
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya.” (At Thalaq 2-3)
Setiap orang yang bertakwa, menetapi segala yang diridhai Allah dalam segala kondisi maka Allah akan memberikan keteguhan di dunia dan di akhirat. Dan salah satu dari sekian banyak pahala yang dia peroleh adalah Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dalam setiap permasalahan dan problematika hidup, dan Allah akan memberikan kepadanya rizki secara tidak terduga.
Imam Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah di atas, “Yaitu barang siapa yang bertakwa kepada Allah dalam segala yang diperintahkan dan menjauhi apa saja yang Dia larang maka Allah akan memberikan jalan keluar dalam setiap urusannya, dan Dia akan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka, yakni dari jalan yang tidak pernah terlintas sama sekali sebelumnya.”
Allah swt juga berfirman, artinya,
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. 7:96)
- Istighfar dan Taubat
Termasuk sebab yang mendatang kan rizki adalah istighfar dan taubat, sebagaimana firman Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh Alaihissalam ,
“Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun” niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”(QS. 71:10-12)
Al-Qurthubi mengatakan, “Di dalam ayat ini, dan juga dalam surat Hud (ayat 52,red) terdapat petunjuk bahwa istighfar merupakan penyebab turunnya rizki dan hujan.”
Ada seseorang yang mengadukan kekeringan kepada al-Hasan al-Bashri, maka beliau berkata, “Beristighfarlah kepada Allah”, lalu ada orang lain yang mengadukan kefakirannya, dan beliau menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”. Ada lagi yang mengatakan, “Mohonlah kepada Allah agar memberikan kepadaku anak!” Maka beliau menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”. Kemudian ada yang mengeluhkan kebunnya yang kering kerontang, beliau pun juga menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah.”
Maka orang-orang pun bertanya, “Banyak orang berdatangan mengadukan berbagai persoalan, namun anda memerintahkan mereka semua agar beristighfar.” Beliau lalu menjawab, “Aku mengatakan itu bukan dari diriku, sesungguhnya Allah swt telah berfirman di dalam surat Nuh,(seperti tersebut diatas, red)
Istighfar yang dimaksudkan adalah istighfar dengan hati dan lisan lalu berhenti dari segala dosa, karena orang yang beristighfar dengan lisannnya saja sementara dosa-dosa masih terus dia kerjakan dan hati masih senantiasa menyukainya maka ini merupakan istighfar yang dusta. Istighfar yang demikian tidak memberikan faidah dan manfaat sebagaimana yang diharapkan.
- Tawakkal Kepada Allah
Allah swt berfirman, artinya,
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. 65:3)
Nabi saw telah bersabda, artinya,
“Seandainya kalian mau bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka pasti Allah akan memberikan rizki kepadamu sebagaimana burung yang diberi rizki, pagi-pagi dia dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang.” (HR Ahmad, at-Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani)
Tawakkal kepada Allah merupakan bentuk memperlihatkan kelemahan diri dan sikap bersandar kepada-Nya saja, lalu mengetahui dengan yakin bahwa hanya Allah yang memberikan pengaruh di dalam kehidupan. Segala yang ada di alam berupa makhluk, rizki, pemberian, madharat dan manfaat, kefakiran dan kekayaan, sakit dan sehat, kematian dan kehidupan dan selainnya adalah dari Allah semata.
Maka hakikat tawakkal adalah sebagaimana yang di sampaikan oleh al-Imam Ibnu Rajab, yaitu menyandarkan hati dengan sebenarnya kepada Allah Azza wa Jalla di dalam mencari kebaikan (mashlahat) dan menghindari madharat (bahaya) dalam seluruh urusan dunia dan akhirat, menyerahkan seluruh urusan hanya kepada Allah serta merealisasikan keyakinan bahwa tidak ada yang dapat memberi dan menahan, tidak ada yang mendatangkan madharat dan manfaat selain Dia.
- Silaturrahim
Ada banyak hadits yang menjelaskan bahwa silaturrahim merupakan salah satu sebab terbukanya pintu rizki, di antaranya adalah sebagai berikut:
-Sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, artinya,
“Dari Abu Hurairah ra berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah menyambung silaturrahim.” (HR Al Bukhari)
-Sabda Nabi saw, artinya,
“Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Ketahuilah orang yang ada hubungan nasab denganmu yang engkau harus menyambung hubungan kekerabatan dengannya. Karena sesungguhnya silaturrahim menumbuhkan kecintaan dalam keluarga, memperbanyak harta dan memperpanjang umur.” (HR. Ahmad dishahihkan al-Albani)
Yang dimaksudkan dengan kerabat (arham) adalah siapa saja yang ada hubungan nasab antara kita dengan mereka, baik itu ada hubungan waris atau tidak, mahram atau bukan mahram.
- Infaq fi Sabilillah
Allah swt berfirman, artinya,
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. 34:39)
Ibnu Katsir berkata, “Yaitu apapun yang kau infakkan di dalam hal yang diperintahkan kepadamu atau yang diperbolehkan, maka Dia (Allah) akan memberikan ganti kepadamu di dunia dan memberikan pahala dan balasan di akhirat kelak.”
Juga firman Allah yang lain,artinya,
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. 2:267-268)
Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman, “Wahai Anak Adam, berinfaklah maka Aku akan berinfak kepadamu.” (HR Muslim)
- Menyambung Haji dengan Umrah
Berdasarkan pada hadits Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dari Ibnu Mas”ud Radhiallaahu anhu dia berkata, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, artinya,
“Ikutilah haji dengan umrah karena sesungguhnya keduanya akan menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana pande besi menghilangkan karat dari besi, emas atau perak, dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.” (HR. at-Tirmidzi dan an- Nasai, dishahihkan al-Albani)
Maksudnya adalah, jika kita berhaji maka ikuti haji tersebut dengan umrah, dan jika kita melakukan umrah maka ikuti atau sambung umrah tersebut dengan melakukan ibadah haji.
- Berbuat Baik kepada Orang Lemah
Nabi saw telah menjelaskan bahwa Allah akan memberikan rizki dan pertolongan kepada hamba-Nya dengan sebab ihsan (berbuat baik) kepada orang-orang lemah, beliau bersabda, artinya,
“Tidaklah kalian semua diberi pertolongan dan diberikan rizki melainkan karena orang-orang lemah diantara kalian.” (HR. al-Bukhari)
Dhu”afa” (orang-orang lemah) klasifikasinya bermacam-macam, ada fuqara, yatim, miskin, orang sakit, orang asing, wanita yang terlantar, hamba sahaya dan lain sebagainya.
- Serius di dalam Beribadah
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, dari Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Allah Subhannahu wa Ta”ala berfirman, artinya,
“Wahai Anak Adam Bersungguh-sungguhlah engkau beribadah kepada Ku, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kecukupan dan Aku menanggung kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan itu maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesibukan dan Aku tidak menanggung kefakiranmu.”
Tekun beribadah bukan berarti siang malam duduk di dalam masjid serta tidak bekerja, namun yang dimaksudkan adalah menghadirkan hati dan raga dalam beribadah, tunduk dan khusyu” hanya kepada Allah, merasa sedang menghadap Pencipta dan Penguasanya, yakin sepenuhnya bahwa dirinya sedang bermunajat, mengadu kepada Dzat Yang menguasai Langit dan Bumi.
Dan masih banyak lagi pintu-pintu rizki yang lain, seperti hijrah, jihad, bersyukur, menikah, bersandar kepada Allah, meninggalkan kemaksiatan, istiqamah serta melakukan ketaatan, yang tidak dapat di sampaikan secara lebih rinci dalam lembar yang terbatas ini. Mudah-mudahan Allah memberi kan taufik dan bimbingan kepada kita semua. Amin.
Al-Sofwah( Sumber: Kutaib “Al Asbab al Jalibah lir Rizqi”, al-qism al-ilmi Darul Wathan. )