Pergerakan dinar

Tabungan M-Dinar

Kamis, 05 Juli 2012

Sejarah uang kertas..


Tahukah Anda bagaimana sejarah uang kertas? Sebagian besar (mungkin 99,99%) masyarakat tidak tahu tentang sejarah uang yang sehari2nya mereka gunakan. Selain tidak diajarkan di sekolah2 umum, juga mungkin karena rata2 tidak ada yg memberitahukan dan tidak ada kepedulian untuk mencari tahu, karena sibuk dengan rutinitas sehari-hari.

Henry Ford berkata: (terjemahan bebas)
"Untunglah masyarakat tidak mengerti bagaimana sistem perbankan dan keuangan bekerja. Kalau mereka mengerti, Aku yakin akan ada revolusi besok pagi."

Nah, sekarang Anda semua PERLU TAHU sejarah uang kertas yang Anda pegang. Setelah tahu, pilihan ada di tangan Anda. Tetap mau seperti sekarang, atau bergerak melakukan perubahan.

Konsep uang kertas sebelum 1971...

Uang kertas sebenarnya berasal dari KETAMAKAN dan KEJAHATAN tukang/ahli emas. Tidak percaya? Terserah, tapi ikuti saja dongeng berikut.

Pada zaman koin emas masih digunakan, terdapat kesulitan yang ditimbulkan yaitu kebutuhan atas tempat penyimpanan emas yang cukup besar. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, bermunculan jasa titipan koin emas (gudang uang) yang dilakukan oleh tukang emas. Masyarakat menitipkan koin mereka ke gudang uang, dan pemilik gudang uang menerbitkan "kuitansi titipan/nota" yang menyatakan bahwa mereka menyimpan sekian koin emas dan koin tersebut dapat diambil sewaktu2. Tentu saja jasa tersebut ada biayanya.

Dengan berlalunya waktu dan semakin banyak nota titipan beredar, masyarakat menyadari bahwa mereka dapat melakukan transaksi jual beli hanya dengan menggunakan nota tersebut. Hal ini disebabkan karena mereka, para pemilik nota dan pedagang PERCAYA bahwa mereka dapat mengambil koin emas di gudang uang sesuai jumlah yang tertera di nota titipan. Mereka PERCAYA bahwa nota tersebut DIBACKUP oleh koin emas yang benar.

Sampai titik ini, mungkin bisa dianggap "tidak ada masalah" karena jumlah nota beredar, dibackup sesuai dgn jumlah koin emas yang ada di gudang uang.

Tapi, semua mulai berubah saat KETAMAKAN itu datang. Seiring berjalannya waktu, pemilik gudang uang menyadari secara empiris bahwa, tidak semua orang akan mengambil seluruh simpanannya dalam jangka waktu yang sama. Katakanlah, dalam suatu waktu, hanya 10% dari total koin yang diambil oleh pemiliknya. Sisanya 90%, menumpuk, menganggur, menunggu bisikan sang TAMAK untuk dipergunakan.

Berdasarkan kondisi tersebut, pemilik gudang uang mulai -secara diam2- meminjamkan koin emas yang menumpuk tersebut kepada orang2 yang membutuhkan modal dengan cara menerbitkan "nota kosong" yang seolah2 dibackup oleh emas padahal tidak sama sekali, karena yang digunakan adalah koin emas para nasabah yang menitipkan emasnya. Inilah awal dari istilah "menciptakan uang dari udara kosong". Selain meminjamkan, tentu mereka menarik bunga atas pinjaman tersebut.

Nota kosong pun beredar layaknya nota asli. Karena pemilik gudang mengatur sedemikian rupa supaya jumlah total nota kosong yang beredar tidak melebihi jumlah koin emas yang tidak ditarik/ambil oleh pemilik koin emas (cadangan emas di gudang), sistem ini berlangsung terus menerus tanpa disadari. Inilah cikal bakal "Bank Fractional".

Namun, karena jumlah total nota (asli+palsu) beredar sebenarnya melebihi jumlah emas sesungguhnya yag tersimpan di gudang uang, efek inflasi terjadi dan harga2 merangkak naik secara tidak wajar. Masyarakat mulai resah dan ada yg mulai menyadari sesuatu yang tidak beres sedang terjadi. Mereka pun mulai mengambil/klaim simpanan emas mereka dari gudang berdasarkan nota yang mereka miliki. Namun apa yang terjadi? Karena nota asli dan palsu sama sekali tidak dapat dibedakan, hanya mereka yang datang di awal2 saja yang dapat mengklaim emasnya. Sementara mereka yang datang terlambat, sama sekali tidak dapat mengklaim emasnya karena memang sudah tidak ada/habis. Inilah contoh awal dari "kolapsnya Bank".

Apa kesimpulan dari dongeng di atas?

1. Uang kertas, cikal bakalnya berasal dari sebuah "KETAMAKAN dan KESERAKAHAN" manusia dengan cara menipu masyarakat. Sistem yang dibangun dari sebuah kebohongan, niscaya akan ditutupi dengan kebohongan2 lainnya. Dan niscaya akan runtuh saat kebohongan itu terkuak.

2. Gudang uang yg melakukan kebohongan di atas, sebagai cikal bakal Bank, sebenarnya telah BANGKRUT saat dia meminjamkan koin/uang nasabahnya kepada orang lain. Kenapa? Sebab pada saat yang sama, dia berjanji untuk memberikan simpanan emas kepada penitipnya kapanpun diminta. Bangkrutnya gudang uang tsb, juga Bank, hanya akan terlihat saat semua nasabah mengambil simpanannya. Maukah Anda menyimpan uang Anda pada institusi yang sebenarnya sudah Bankrut dari awal

From : wakala nusantara

0 komentar:

Posting Komentar