Pergerakan dinar

Tabungan M-Dinar

Rabu, 02 Januari 2013

Fakta yang salah tentang dinar emas dan dirham perak



Berikut beberapa fakta yang terjadi di masyarakat kita...dan TIDAK TEPAT

1. Dinar dan Dirham adalah mata uang dari Arab Saudi.

Dinar dan Dirham bukan mata uang Arab Saudi atau negara Timur Tengah. Dinar adalah koin emas seberat 4,25 gram dengan kadar 22 K dan Dirham adalah koin perak murni seberat 2,975 gram. Mata uang Arab adalah real, uang kertas (fiat money, uang hampa) juga

2.Dinar adalah Dinar Irak.
Dinar Irak adalah uang kertas (fiat money, uang hampa) juga. Tidak ada hubungannya dengan Dinar Emas dan Dirham Perak.

3.Harga Dinar dan Dirham ‘selalu’ naik.

Pada hakikatnya nilai Dinar dan Dirham adalah stabil terhadap nilai komoditas lainnya. Sebagai perbandingan pada masa kehidupan rasulullah (16 Abad yang lalu), 1 dinar senilai dengan 1 atau 2 ekor kambing dan 1 dirham senilai dengan 1 ekor ayam. Artinya Dinar dan Dirham adalah ukuran nilai harta/uang yang hakiki (sama seperti meter yang menjadi satuan ukuran panjang atau kg yang menjadi satuan ukuran berat).

Apabila uang hampa (fiat money) nilainya fluktuatif terhadap Dinar dan Dirham, nilai, berat dan kadar Dinar dan Dirham adalah tetap. Tidak ada masalah dengan Dinar dan Dirham, yang bermasalah adalah uang hampa itu sendiri. 

Jadi jika umum melihat nilai Dinar dan Dirham ‘selalu’ naik, pada kenyataanya itu adalah nilai uang hampa nya yang ‘selalu’ turun.

4.Dinar dan Dirham adalah urusan duniawi. Saya mau konsentrasi ke agama dan akhirat saja.

Dinar dan Dirham adalah urusan Muamalah dan Illahiah. Hubungan langsung dengan Allah adalah Dinar dan Dirham merupakan element terpenting bagi Hukum Zakat, tanpa Dinar dan Dirham mustahil zakat bisa ditunaikan sesuai syariat Islam.

Dinar dan Dirham sangat penting bagi Muamalah dalam Islam yang sangat berkaitan erat dengan hukum-hukum Islam yang pertanggungjawabannya dunia dan akhirat.


5.Tidak punya kecintaan pada negara nasionalisme dan menentang negara

Justru memperjuangkan Dinar dan Dirham merupakan bentuk kecintaan kita kepada tanah air kita tercinta. Saat ini dengan mudahnya harta, kekayaan alam berupa emas, perak, besi, minyak, hasil pertanian, perkebunan bahkan sumber daya manusia dirampas oleh pihak asing. Hanya di tukar dengan secarik kertas bergambar, harta nyata kita melayang ke negara lain, sementara negara lain tersebut selalu mengumpulkan emas dan perak dan kekayaan nyata lainnya.

Jutaan bahkan milyar dollar sebagai cadangan devisa negara kita tidak akan ada artinya ditengah krisis ekonomi apalagi jika sampai terjadi peperangan. Milyar dollar itu nilainya akan terus menyusut bahkan hilang sama sekali dan hanya akan menjadi uang mainan monopoli, tidak lebih.

6.Dinar dan Dirham tidak cukup untuk transaksi dan perdagangan diseluruh Dunia.

Emas dan Perak cukup untuk transaksi nyata dan perdagangan diseluruh dunia. Pertumbuhan emas dan perak setara dengan pertumbuhan rata-rata produksi dunia. Saat ini justru transaksi terbesar adalah transaksi dipasar uang (forex), bukan transaksi nyata.

7.Dengan Dinar dan Dirham berarti harus membawa emas dan perak sebesar ‘bagong’ kemana-mana.

Justru ukuran dinar dan dirham lebih kecil dan mudah dibawa kemana-mana daripada tumpukan uang kertas. 

8.Profesi saya guru, dokter, PNS (atau prosesi lainnya). Saya bukan orang ekonomi, jadi tidak ada perlu mengetahui tentang Dinar dan Dirham.

Seluruh manusia apapun profesinya pasti berkepentingan langsung dengan ilmu muamalah (salah satu cabang ilmu muamalah mirip seperti ilmu ekonomi), berkaitan langsung dengan ‘ekonomi’. Baik itu untuk menyelamatkan harta jerih payah masing-masing dari ‘siluman’ perampok harta yaitu inflasi. Maupun untuk muamalah dan kestabilan ‘ekonomi’ itu sendiri.

9.Dinar dan Dirham adalah uang zaman dulu, tidak relevan lagi dengan zaman sekarang.

Uang zaman sekarang yang baru berusia 100 tahun telah gagal dan menimbulkan kehancuran dimana-mana hanya dalam periodenya yang sangat singkat. Emas dan Perak, sepanjang peradaban manusia sebelum menggunakan yang modern telah mampu menjalankan peranannya dengan baik.

Dalam sudut pandang islam, sejak permulaan islam hingga runtuhnya kekhalifahan terakhir pada 1924. Uang ummat islam adalah Dinar emas dan Dirham perak. 

10.Transaksi dengan Dinar dan Dirham sulit.

Transaksi dengan Dinar dan Dirham sebenarnya mudah, yang membuat sulit adalah alam fikiran kita yang telah rusak akibat sistem ribawi. Asal mau mencoba, insha Allah sangat mudah. Lagipula, Dinar dan Dirham dilengkapi oleh Fulus untuk transaksi dengan pecahan yang sangat kecil.

11.Saya non muslim, tidak perlu Dinar dan Dirham.

Islam, Dinar dan Dirham adalah rahmat untuk seluruh alam. Dengan Dinar dan Dirham harta seluruh manusia selamat dari pencurian ‘siluman’. Saat ini bahkan di Rusia, Amerika dan belahan dunia lainnya rindu dan selalu menyuarakan untuk kembali ke sistem currency emas dan perak.

12.Menyimpan atau memegang Dinar Emas dan Dirham Perak tidak aman, takut dicuri.

Memegang Dinar atau Dirham, ada kemungkinan hilang ataupun dicuri. Sama halnya dengan menyimpan uang hampa di rumah. Ada kemungkinan hanya probabilitas (teori kemungkinan), bisa iya bisa tidak. Namun menyimpan uang hampa dimanapun SUDAH PASTI dicuri, setiap hari ,setiap menit, setiap detik. 

Semoga ada manfaatnya. Dan semoga Allah selalu menambahkan ilmu bermanfaat kepada siapapun yang terus mencarinya.

0 komentar:

Posting Komentar