Pergerakan dinar

Tabungan M-Dinar

Kamis, 08 Maret 2012

7 "I" Untuk Para (Calon) Entrepreneur...



Mengikuti anjuran Rasulullah SAW melalui hadits yang berbunyi : “Kalimat hikmah (perkataan yang baik/bijaksana) adalah senjatanya orang mukmin, dimanapun ia mendapatkannya maka dia lebih berhak untuk mengambilnya” (HR. Tirmidzi/Ibnu Majjah), maka kali ini kita mengambil pelajaran dari kiat sukses salah seorang pengusaha keturunan yang terkenal di Indonesia.

Setelah saya selaraskan dengan nilai-nilai Islam, maka kiat sukses ini disajikan dalam 7 "I" berikut :

1. Iqro

2. Intelligence
Intelligence adalah kemampuan untuk mengangkap dan mempelajari fakta kemudian trampil pula mengolahnya. Informasi yang sama berseliweran di depan kita semua, namun sebagian kita bisa menangkap kemudian mengolahnya menjadi suatu usaha – sebagian yang lain tidak menangkap apa –apa, faktor intelligence inilah yang sangat berperan dalam hal ini. Karena berupa ketrampilan atau skills otak, maka intelligence ini bisa diasah atau dilatih. Bila diasah untuk ketrampilan mengolah peluang usaha misalnya, maka pemilik intelligence ini akan memiliki apa yang disebut business acumen yaitu kemampuan untuk secara cepat memahami situasi kemudian cepat pula mengambil keputusan bisnisnya.

3. IntuisiKadang sebuah informasi tidak begitu jelas, antara ada dan tiada. Namun bagi entrepreneur yang berbakat dan berketrampilan, dia sudah bisa mengambil keputusan berdasarkan intuisi-nya.
Intuisi adalah pengetahuan atau kepercayaan tentang sesuatu berdasarkan instink, tanpa harus membuktikan bahwa sesuatu itu ada beneran atau tidak. Intuisi tentang suatu bidang usaha – lagi-lagi bisa diasah dengan pengalaman dan praktek di lapangan.

4. Ilham
5. InisiasiSetelah kita menangkap peluang, mengolahnya dengan cerdas, instuisi kan ini peluang yang baik dan hati kecil kita pun comfortable dengan ide tersebut ,maka ini belum apa-apa dan tidak akan menjadi apa- apa sebelum pekerjaan mengolah peluang tersebut benar-benar di inisiasi atau dimulai.
Inilah yang paling berat, banyak orang pinter dengan berjuta ide ‘man ofideas’ tetapi tidak menjadikan satupun ide-nya diterapkan. Di perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi tersedia ratusan ribu atau bahkan jutaan thesis-thesis dari S1 sampai S3, namun hanya sebagian sangat kecil saja dari pemikiran-pemikiran cemerlang tersebut ter-inisiasikan dalam sesuatu yang riil. Tidak ada cara lain untuk melawan ketakutan terhadap sesuatu selain menghadapinya, maka inisiasi inilah cara kita Untuk melawan ketakutan akan gagal dalam mengimplementasikan rencana, dalam membangun usaha dan seterusnya.

6. IstiqomahSetelah kita mulai mengimplementasikan rencana-rencana usaha kita, berbagai masalah akan bermunculan. Peluang itu berkorelasi langsung dengan risiko, artinya disetiap risiko yang kita hadapi – ada peluang bagi kita bila kita berhasil mengatasi risiko tersebut.
Yang diperlukan adalah sikap istiqomah dalam implementasi usaha, yaitu kemampuan kita untuk secara tekun dan terus menerus mengatasi masalah-masalah yang muncul dari rencana yang diimplementasikan dan tidak lari dari masalah atau kesulitan, “maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS 94:5-6).
Lebih dari itu bila usaha yang kita implementasikan adalah dalam rangka ketaatan kita kepada Sang Pencipta, misalnya diniatkan untuk menciptakan lapangan kerja yang banyak, diniatkan untuk memberi makan di hari kelaparan, maka insyaallah Allah akan menurunkan malaikatnya membantu kelancaran usaha kita. Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqomah), maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu" (QS 41:30).

7. Insya Allah Sebagai orang beriman, kita yakin betul bahwa segala sesuatu hanya terjadi bila Allah menghendakinya terjadi. Sebaliknya, sekeras apapun kita mengusahakannya bila Allah tid`k menghendaki sesuatu itu terjadi – maka pasti tidak akan terjadi. Maka tidak ada yang bisa kita sombongkan dari segala upaya ini, karena hanya Dia-lah yang menetukan keberhasilan atau kegagalannya, yang kita bisa lakukan adalah sekedar berusaha.Lantas bagaimana kita menyikapi dengan I yang ketujuh ini untuk menunjang keberhasilan kita ?, kiat-nya adalah menyelaraskan usaha kita dengan kehendak Allah; karena yang Dia kehendaki pasti terjadi – maka bila kita bisa menangkap kehendakNya di alam ini, itulah peluang sukses terbesar kita.

From- Pesantren Wirausaha --Jonggol Farm---25-26Feb 2012

0 komentar:

Posting Komentar