Pergerakan dinar

Tabungan M-Dinar

Selasa, 20 Maret 2012

Belajar serius..Dinar Emas dan Dirham Perak....Dua Sejoli dalam mata uang...


Dibandingkan dengan Dinar yang sudah dikenal luas lebih dahulu oleh masyarakat, setidaknya tiga masalah tersebut diatas yaitu kepraktisan, risiko dan biaya cetak perlu dipahami juga oleh masyarakat sebelum Dirham ini juga digunakan secara luas sebagaimana Dinar.

Pertama adalah dari sisi kepraktisan ,  specific grafity emas adalah 19,320 kg/m3 sedangkan perak memiliki specific grafity 10,490 kg/m2 ; maka safe deposit box ukuran kecil dengan dimensi 12.5 cm x 12.5 cm x 60 cm akan dapat menyimpan emas (asumsinya tanpa pembungkus apapun) sekitar 181 kg, sedangkan untuk menyimpan perak hanya cukup untuk sekitar 98 kg.

Dengan tingkat harga saat ini Rp 550,000/gram untuk emas dan Rp 11,500/gram untuk perak, maka safe deposit box kecil tersebut cukup untuk menyimpan emas senilai sekitar Rp 76 Milyar, sedangkan untuk perak hanya cukup untuk menyimpan sekitar Rp 930 juta. Artinya dari sisi pengelola seperti Gerai Dinar , untuk mengelola Dirham dengan nilai yang sama dengan Dinar  akan memerlukan ruang penyimpanan yang besarnya kurang lebih 82 kalinya.

Kedua adalah dari sisi risiko fluktuasi nilai, bila selama sepuluh tahun terakhir harga emas tertinggi adalah 5.8 kali harga terendahnya, untuk perak harga tertingginya hampir mencapai 12 kali harga terendahnya. Dari sisi potensi gain memang besar sekali, tetapi ini juga terkait dengan potensi loss bila harga lagi turun.
 
Penurunan terbesar dalam sepuluh tahun terakhir untuk emas misalnya terjadi antara Maret 2008 ke Oktober 2008 yang mencapai 29 %. Pada periode yang kurang lebih sama penurunan harga perak mencapai sekitar 57%. Artinya peluang untuk memperoleh gain dari apresiasi yang tinggi di perak, juga harus disadari adanya peluang loss dari penurunan nilai yang juga tinggi.
 
Ketiga adalah dari sisi biaya cetak, bila biaya cetak Dinar hanya merepresentasikan sekitar 3.5% dari nilai Dinar, untuk Dirham biaya cetak ini bisa mencapai sekitar 48 % dari nilai Dirham.  Artinya  nilai Dirham hanya akan tetap terjaga selama dia dipertukarkan atau diberlakukan sebagai Dirham, bila harus dilebur untuk kegunaan lain misalnya – maka akan ada kehilangan nilai yang cukup besar dari hilangnya biaya cetak tersebut.

Memang sejatinya Dinar dan Dirham adalah alat tukar yang sesungguhnya, ketika keduanya diperlakukan sebagai alat tukar maka tiga permasalahan tersebut tidak terjadi. Tidak akan dibutuhkan tempat penyimpanan yang besar bila Dirham bisa terus berputar memfasilitasi perdagangan di masyarakat, tidak perlu dicemaskan fluktuasi nilainya dalam mata uang kertas karena daya belinya terhadap kebutuhan riil masyarakat jauh lebih stabil ketimbang mata uang kertas manapun, dan tidak juga terlalu perlu dirisaukan biaya cetaknya karena toh biaya cetak ini akan terbawa dalam nilai Dirham itu sendiri secara terus menerus selama dia tidak dilebur untuk kegunaan lain.

Maka dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, insyaAllah supply Dirham khususnya dalam bentuk koin 5 Dirham yang disebut Khamsah (Dirham) akan mulai kami tingkatkan dalam bulan-bulan yang akan datang. InsyaAllah !.
Fluktuasi Perak 10 Tahun Terakhir
Fluktuasi Perak 10 Tahun Terakhir
Fluktuasi Emas 10 Tahun Terakhir
Fluktuasi Emas 10 Tahun Terakhir

0 komentar:

Posting Komentar