Pergerakan dinar

Tabungan M-Dinar

Jumat, 11 Mei 2012

Allah SWT yang menjadi saksi atas semuanya...

 
Bisa jadi, kita pernah dihadapkan pada situasi di mana posisi kita tak menguntungkan. Kita bingung karena tak ada satu pun saksi bahkan penjamin dari sesuatu itu. Dalam Islam, dikenal kalimat Wa kafaa billahi syahida atau Wa kafaa billahi wakiila.

Untuk menyederhanakannya, saya akan kemukakan satu kisah dari Abu Hurairah dari Nabi SAW. Diceritakan, bahwa ada seorang lelaki dari Bani Israil yang meminta pinjaman kepada temannya sebanyak seribu dinar. Temannya berkata, “Hadirkan beberapa orang untuk menjadi saksi pinjaman ini”. Lelaki itu berkata, “cukuplah Allah menjadi saksi”.Temannya melanjutkan, “Tunjuklah seseorang sebagai penjamin”, Lelaki Bani Israil ini kembali berkata“Cukuplah Allah sebagai penjamin.”


“Baik, kamu benar.” Kemudian temannya memberikan pinjaman seribu dinar sampai jatuh tempo yang disepakati bersama. Setelah memperoleh pinjaman uang sebanyak itu, dia pergi ke laut untuk sebuah urusan.

Ketika jatuh tempo hutang sudah hampir tiba, dia mencari kapal untuk pulang ke rumah dan membayar hutangnya, namun tidak ada kapal yang dia temukan. Karena itu, dia mengambil sebuah kayu dan melubanginya. Dia menulis surat untuk temannya dan tidak lupa menyertakan uang seribu dinar sebagai pembayaran hutang. Kemudian dia menutup kayu itu, lalu pergi ke pinggir laut dan berkata, “Ya Allah, engkau tentu tahu bahwa aku meminjam uang dari temanku sebanyak seribu dinar. Dia meminta penjamin kepadaku, lalu aku jawab bahwa Engkau sudah cukup sebagai penjamin, ternyata dia setuju.

Dengan usaha amat keras, aku mencari kapal agar bisa pulang ke rumah untuk membayar hutang itu, tapi aku tidak menemukan kapal sama sekali. Karena itu, aku titipkan uang ini kepada-Mu.” Setelah berkata demikian, dia melemparkan kayu berisi seribu dinar itu ke laut, lalu dia mencari kapal lagi yang membawanya menemui temannya.

Pada saat yang sama, temannya keluar menuju laut, barangkali ada kapal yang datang membawa lelaki yang berhutang kepadanya agar hutang itu terbayar. Namun dia hanya melihat sebatang kayu yang dilemparkan lelaki tadi hanyut ke laut dari seberang sana. Dia ambil kayu itu dan membawanya ke rumah menemui keluarganya untuk dijadikan kayu bakar. Namun ketika kayu itu dia pecah, ternyata di dalamnya terdapat uang dan selembar surat dari lelaki yang berhutang.

Beberapa saat kemudian, lelaki yang berhutang sudah pulang ke rumah, kemudian dia berkata kepada temannya, “ Sungguh demi Allah, aku sudah bersusah payah untuk mencari kapal agar bisa membayar hutangku kepadamu. Namun aku tidak menemukan satu kapal pun sebelum kapal yang aku tumpangi ini.”

“Apakah kamu telah mengirimkan sesuatu kepadaku sebelumnya ?” Tanya lelaki pemberi pinjaman.

“Tidak, aku sudah memberitahu kamu, bahwa aku tidak menemukan kapal sebelum kapal ini.”
“Sungguh Allah telah membayar hutangmu dengan uang yang kamu kirimkan lewat kayu di lautan, hutangmu seribu dinar itu sudah terbayar.” 

Saya mempersilahkan memaknai cerita tersebut. Tapi bagi saya, satu hal yang dapat disimpulkan bahwa sungguh Allah tak pernah tidur, penyaksi atas semua dan pemegang semua hakikat kebenaran. Allah mengetahui yang sebenarnya, sandarkanlah kepadanya....
 
Wallahu A’lam bisshawab...Have a gold Day
 
From: Arum Spink

0 komentar:

Posting Komentar