Pergerakan dinar

Tabungan M-Dinar

Senin, 25 Juni 2012

Belajar dari negara Iran


Ini adalah sebuah  Negara di Timur  Tengah yang begitu kekehnya mempertahankan kedaulatan negerinya untuk terus membangun program nuklirnya yang oleh Barat dikatakan sedang mengembangkan senjata Nuklir, padahal menurut Para petinggi Iran sendiri mereka membangun fasilitas nuklir untuk tujuan kemanusian seperti membangun pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.

Hal yang nyata  adalah Negara mereka sendiri punya senjata Nuklir yang jumlahnya ratusan bahkan mungkin ribuan, sekutu mereka   juga memiliki senjata Nuklir sebut saja para Anggota Nato, Israil bahkan Pakistan. Kenapa Negara2 tersebut tidak dipermasalahkan ?.

Negara ini salah satu negara yang yang mempunyai mata uang yang lebih rendah dari mata uang tercinta milik kita yaitu Rupiah.  Dalam daftar mata uang pada sebuah situs yang saya search dari mbah Google ada Daftar Kurs sekitar 55 Negara, maka nilai terendahnya di tempati Rial punya Iran, kemudian terendah kedua adalah Rupiah milik Indonesia, saya nggak tau kenapa mata uang Vietnam tidak tercantum, barangkali belum begitu banyak diperdagangkan di Pasar uang. Padahal seingat saya Mata uang Vietnam dan Zimbabwe  juga rendah.   Saat ini untuk  US$1 = IRR12.271 dan US$ 1 = IDR 9.322, kita masih bisa tersenyum kan ?. kenyataannya kita lebih tinggi. Eits…… nanti dulu. Kenapa IRR (Iran Rial) bisa serendah itu padahal Negeri yang kaya minya di Timur Tengah tersebut bukankah tergolong mampu dan biasanya Negara-Negara Jazirah Arab memiliki mata uang yang kuat.

Sekitar 10 tahun atau pada May 2002 yang lalu saat kurs US$ terhadap Rupiah sekitar 9000-an, maka kurs US$ terhadap IRR dikisaran 1700, dan namun begitu penentangan Barat terhadap Negara tersebut pada program nuklirnya  kurs IRR merosot tajam. Bahkan puncak tertingginya pada Maret lalu menjadi IRR19.000 untuk US$1. Hal ini akibat kengototan Amerika untuk mengembargo ekonomi bagi Negaranya Presiden Ahmadinejad itu.  Lalu apa langkah Iran untuk mengamankan Kursnya dari ambang kehancuran?. Sikapnya sedikit melunak dengan kembali membicarakan masalah nuklirnya yang berakibat kurnya menurun menjadi 16.000 dan kemudian dikisaran 12.000.

Disamping langkah melunaknya tersebut, ternyata Iran meningkatkan impor emasnya, terutama dari Dubai dan Turki, Seperti apa yang disampikan oleh Turki Statistik Institute bahwa ekpor emas Turki meningkat menjadi 9ton pada Bulan Maret 2012, dari hanya 289Kg pada tahun sebelumnya.  Dan hal ini selaras dengan publikasi dari kantor berita Iran IRNA bahwa Iran akan menambah cadangan emas pertahunnya 300ton, namun karena kurangnya data di Iran hal ini akan sulit diukur.

"Tidak akan salah untuk mengatakan Iran memilih Turki untuk impor emas karena embargo," kata Gokhan Aksu, wakil ketua Kilang Emas Istanbul, salah satu perusahaan emas terbesar di  Turki. "Iran lebih memilih perhiasan dan batu mulia untuk melindungi nilai uang mereka dan melarikan diri dari ketidakstabilan," katanya kepada Reuters.

Kita bisa belajar dari Fenomena Negara lain ini dari keterpurukan, agar mata uangnya  kuat dan negaranya stabil ekonominya maka perlu menambah cadangan emas, karena emas akan menjadi buffer yang mempertahankan nilai  kekayaan saat mata uangnya  terpuruk.  Apakah ini bisa diterapkan dalam setiap Individu  di Negeri ini ?. Jawabannya pasti bisa. Rubah mindset menabung  konvensional kita menjadi tabungan yang bisa menjaga dari keterpurukan mata uang. Dan saat ini mudah sekali dalam mewujudkan jerih payah kita menjadi sesuatu yang nilainya terus abadi sepanjang masa. “Emas”

So...starts from gold....invest u’r asset to gold...>>>> Have A Gold Day!!!!

0 komentar:

Posting Komentar