Pergerakan dinar

Tabungan M-Dinar

Selasa, 10 April 2012

Awalnya dinar mau dibuat dari kulit unta


Ada kisah unik pada masa Khalifah Umar Ibn Khattab radhiyallah anhu,. Suatu ketika beliau memiliki idea untuk menjadikan kulit unta sebagai penilai harga resmi. Artinya menjadikan kulit unta sebagai uang. Namun dengan berbagai pertimbangan, idea tersebut akhirnya dibatalkan.

Al Baladzari dalam Al Buldan Wa Futuhuha Wa Ahkamuha (hal. 515), meriwayatkan : "Sesungguhnya Umar Ibn Khattab pernah berkata: Ketika aku ingin menjadikan uang dari kulit unta, ada orang yang berkata 'kalau begitu unta akan punah'. Maka aku batalkan keinginan tersebut."

Imam Malik, mengkomentari hal ini dalam Al Mudawwanah (Juz : 3) : "Apabila pasar telah menjadikan kulit sebagai mata uang, maka aku tidak senang kulit tersebut dijual dengan emas dan perak."

Di sini perlu diberi catatan bahwa yang dimaksud dengan uang dari kulit unta, iaitu lembaran kain kulit unta (mirip mata uang kulit suku Red Indian), bukan uang kertas... Catatan ini penting diberikan karena sebagian orang mengira idea pemakaian kulit unta sebagai uang itu mirip dengan pemakaian selembar kertas sebagai mata uang.

Setelah membatalkan pemakaian kulit unta sebagai uang, pada tahun 20 Hijriah, Khalifah Umar Ibn Khattab radhiyallah anhu menerbitkan koin Dirham Islam pertama di muka bumi, sesuai qadar Nuqud Nabawiyah. Standar dyang ditetapkan adalah:

Dinar seberat 1 mitsqal = 20 qirat (4.25 gram) dengan qadar emas 22 k, dan
Dirham seberat 7/10 mitsqal = 14 qirat (2.975 gram) dengan qadar perak murni (99.95%). Rancang bangun koin Dirham berdasarkan pola Persia ditambah huruf Arab gaya Kufi, dengan lafatz: Bismillah atau juga Bismillahi Rabbi di tepi lingkaran koin

Dirham Khalifah Umar Ibn Khattab RA, Bismillah, 20 Hijriah
Dinar Khalifah Abdulmalik ibn Marwan, Syahadatain dan Al Ikhlas, 77 Hijriah.

Sejak saat itu umat Islam menggunakan dinar emas dan dirham perak serta menolak penggunaan sistem uang kertas selama 1300 tahun lebih. Sampai datanglah para penyusup Yahudi yang menerobos jantung khilafah Utsmaniyah, menunggangi perang saudara 180 tahun lamanya, mendirikan bank pusat di Darul Islam. Runtuhlah khilafah, runtuhlah Dinar dan Dirham, dan runtuhlah syariat Islam.

Wallahu alam bisshawab..

0 komentar:

Posting Komentar