- Was-was karena punya tabungan di bank.
- Tabungan Anda banyak secara nominal rupiah, tapi ternyata dayabeli-nya semakin lama semakin menurun karena inflasi.
- Ingin mengamankan tabungan dari inflasi (menambah nilai) tapi tidak mau terkena riba.
- Ingin mengamankan tabungan dari inflasi dengan jalan diputar tabungannya tapi tidak mau menanggung resiko bankrut.
- Ingin mengamankan tabungan dengan jalan membeli tanah tapi bingung karena uang di tabungan belum cukup untuk membeli tanah.
- Pengalaman menabung untuk beli tanah tapi tidak pernah bisa membeli tanah karena harga tanah selalu naik sedang nilai tabungan tetap segitu2 saja.
- Mengeluh karena harga-harga semakin naik dari tahun ke tahun, sedang tabungan di bank terus turun nilainya karena tergerus inflasi & terkena biaya administrasi
ini
adalah
solusinya:
Simpan tabungan Anda dalam bentuk
Dinar Emas
Halal & Insya Allah aman dari riba dan
inflasi sekaligus………
Halal & Insya Allah aman dari riba dan
inflasi sekaligus………
Halal & Insya Allah aman dari riba dan
inflasi sekaligus………
Telah terbukti selama ribuan tahun bahwa dinar emas aman dari
inflasi
Ribuan tahun lalu harga seekor kambing adalah kurang lebih 1 dinar
emas..Sekarang harga 1 kambing kurang lebih 1 dinar emas juga (bahkan
kemungkinan kurang dari 1 dinar di kemudian hari), bahkan dapat membeli 2 ekor kambing ukuran kecil
Ada banyak orang awam yang tertarik dengan deposito di bank karena bunga yang
ditawarkannya “menggiurkan”, namun apakah benar bunga deposito itu menggiurkan?
Mari dikaji…
Bila dibilang deposito adalah menghasilkan keuntungan adalah tidak selamanya
benar. Bunga deposito sebenarnya adalah bentuk kompensasi dari inflasi. Itu
artinya, secara nominal, uang Anda memang bertambah, tapi secara “purchasing
power” (daya beli uang), uang Anda bisa dibilang segitu-gitu saja, bahkan
menurun, sebab bunga deposito selalu dibawah nilai inflasi riil
Berbeda dengan dinar emas . Apabila Anda menyimpan tabungan Anda dalam
bentuk dinar emas , maka purchasing power dari tabungan Anda benar-benar
bertambah, atau minimal TETAP.
sebagai ilustrasi. pada tahun 1997, ada 3 orang mempunyai jumlah tabungan
yang sama. yaitu A, B, dan C sejumlah Rp. 5jt. Mereka mempunyai kebijakan yang
berbeda dengan tabungannya. si A memutuskan untuk mengambil uangnya dan membeli
sebuah sepeda motor (uangnya habis), si B memutuskan untuk mendepositokan
uangnya di bank, si C memutuskan untuk membelikan tabungannya dengan ~15 dinar
emas, saat itu per keping sekitar 300 ribu-an apa yang terjadi sekarang?
si A -> motornya sudah ketinggalan jaman dan mulai rewel
si B ->
tabungannya di bank menjadi Rp ~10jt rupiah (dengan asumsi bunga deposito
10%)
si C -> ~15 dinar emas sekarang menjadi bernilai ~35 hingga 40 jt
rupiah
Apa yang bisa kita analisa dari ilustrasi ini?
Bunga deposito si B hanya
bisa menanggulangi inflasi saja, alias purchasing powernya tetap (MENURUN
SEDIKIT)
tahun 1997 5jt bisa beli 1 motor premium, tahun 2008 10jt juga hanya
bisa beli 1 motor kelas II
Beda dengan dinar emas . tahun 1997 15 dinar
bisa beli 1 motor premium, tahun 2012 15 dinar emas bisa dipakai buat beli 4
motor premium!! purchasing powernya bertambah…atau bisa beli motor sport sekalian ( Tinggal tambahin duit sedikit lagi dach!!!!!! )
Investasi dinar emas jauh lebih menguntungkan daripada deposito
manapun
dan yang lebih bagus bagus bagus bagus lagi? dinar emas HALAL.
Tidak seperti depostio yang RIBA.
Dengan menabung dinar emas , maka kebingungan-kebingungan Anda Insya Allah
akan hilang
+ tidak perlu was-was karena riba
+ daya beli-nya terjaga.
tahan inflasi. Bahkan inflasi “menguntungkan” pemilik dinar emas. sebab
nilai dinar emasnya otomatis melejit. berbeda dengan pemilik tabungan
rupiah. Nilainya akan semakin jatuh. lihat inflasi besar2an yang terjadi di
indonesia tahun 98.
+ tidak terkena biaya
administrasi, pajak, biaya pemeliharaan, dan pengeluaran2 lainnya
+ tidak
perlu takut harga2 naik. misalnya ONH. tahun-tahun belakangan ONH memang naik
(secara rupiah), tapi sebenarnya menurun bila dihitung secara dinar emas.
Lihatlah betapa besarnya peningkatan harga naik haji dari tahun ke tahun :
- Tahun 1970 Ongkos Naik Haji hanya Rp 182.000.
- Tahun 1988, hampir dua puluh tahun setelahnya, ONH adalah Rp 4.780.000.
- Tahun 1998, ONH senilai Rp 8.805.000
- Persis tahun berikutnya, 1999-2000, setelah terjadi krisis ekonomi besar yang melanda Indonesia dan dunia, biaya haji naik hingga Rp 21,5 juta.
- Pada 2008, ONH menjadi Rp 32.400.000. setara 26 dinar emas..
- 2012), ONH sekitar hampir Rp 34 juta
Yaa....sampailah kita di tahun 2012....satu gram emas senilai 550.000 maka 1 koin dinar emas senilai 2,250juta rupiah....ONH 2012 senilai 14 koin dinar emas
Ketika inflasi menyebabkan nilai uang berkurang..
Tetapi Emas kebal inflasi, bahkan kenaikan nilainya terlihat meroket!
Ketika inflasi menyebabkan nilai uang berkurang..
Tetapi Emas kebal inflasi, bahkan kenaikan nilainya terlihat meroket!
Wallahu alam bisshawab...
0 komentar:
Posting Komentar