Pergerakan dinar

Tabungan M-Dinar

Selasa, 16 Oktober 2012

Gaya baru menabung



Saya memiliki cerita yang berkaitan dengan artikel yang ditulis oleh Pak Muhaimin Iqbal mengenai Hibernasi dan Fibonacci di pasar emas. Pada periode tersebut saya pun mengalami apa yang dikatakan masa hibernasi atau bisa dikatakan masa temporary bearish , harga emas tidak menunjukkan aktivitas kenaikan yang signifikan. Terus apa yang akan saya ceritakan ? Simpel saja saya akan menceritakan dua orang bapak yang mereka sama berinvestasi atau menabung emas.



Sebut saja pak Anwar dan pak Andi adalah dua orang yang memiliki tipikal atau pola pikir yang berbeda. Pak Anwar senang menabung untuk jangka panjang walaupun beliau menabung dengan menyisihkan sebagian kecil pendapatannya, maklum pak Anwar bukanlah seorang pengusaha besar, beliau hanyalah pedagang kecil , dengan keyakinannya beliau walaupun sebulan beliau hanya dapat membeli 1 gram emas tapi beliau istiqomah menjalani setiap bulannya menabung dengan rutin.

Berbeda dengan pak Anwar, pak Andi adalah seorang manager perusahaan terkenal, beliau adalah lulusan magister bisnis dari luar negeri, tentunya beliau sangat mengenal teori teori manajemen dan bisnis sebagainya. Pola pikir leveraging sangat dikuasai, bagaimana dengan kapital atau modal yang kecil didapatkan keuntungan yang sebanyak banyaknya. Begitu mengenal investasi emas dan pada saat itu dikenal dengan berbagai metode memperbanyak emas seperti kebun emas, future trading dan sebagainya, maka beliau mencobanya karena mindset beliau adalah leverage tersebut. Beliau setiap saat mengamati pergerakan harga kemudian mengambil keputusan kapan akan membeli dan menjual, kapan gadai emas dan kapan membeli kembali.


Apa yang terjadi kedepannya ?



Nasib pak Andi jauh dari ekspektasinya, alih alih mengambil keuntungan besar, yang ada adalah kerugian yang sangat besar. Modal yang disimpan dan dikembangkan di pasar berjangka habis tidak bersisa. Orang yg di pasar berjangka bisa saja mengatakan bahwa harga emas sedang dalam periode bullish secara teknikal tapi siapa yang dapat menjamin harga emas besoknya dapat turun drastis ?.

Kemudian kebun emasnya pun alih alih dapat memanen hasilnya, yang ada hanyalah bukan panen yang dihasilkan tapi puso, sehingga bukan keuntungan yang didapat tapi kerugian.

Anda dapat membayangkan betapa pak Andi bukan saja mengalami kerugian material tapi juga kerugian immaterial seperti emosi, depresi pun mengintainya.


Pak Anwar, yang dari kacamata investasi barat yg dikenal dengan leveragingnya, tentu banyak mencibir apa untungnya menabung 1 gram emas setiap bulannya, menabung receh seperti itu tidak memberikan imbal hasil yang besar. Belum nanti saat menjualnya, potongan emas batangan 1 gram kan besar dibanding membeli langsung dalam 100 gram.

Tapi pada kenyataannya pak Anwar lah yang pintar dalam berinvestasi atau menabung, beliau menabung pintar, dengan menabung secara berkelanjutan dan berpikir untuk jangka panjang maka dengan cara tersebutlah kekayaan dari hasil jerih payah beliau terlindungi dan pada akhirnya beliau ketika tidak bekerja atau pensiun dapat menikmati masa tuanya tanpa harus bergantung kepada orang lain.



Apa pesan dari cerita di atas ?

Jadilah penabung emas yang pintar, jangan terbawa euforia emas berlebihan. Rencanakan tabungan emas anda untuk jangka panjang, jangan sekali sekali bertaruh untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek karena emas bukan pilihan investasi jangka pendek, pilihlah sektor ril dengan berdagang dan berwirausaha dimana di dalam nya selain penuh keberkahan, keuntungan yang didapat melebihi perkembangan emas. Insya Allah.



Wallahu alam bisshawab..Have a gold day!!!

0 komentar:

Posting Komentar