Di Dunia Islam, uang emas dan perak yang dikenal dengan Dinar dan Dirham juga
digunakan sejak awal Islam baik untuk kegiatan muamalah maupun ibadah seperti
zakat dan diyat sampai berakhirnya Kekhalifahan Usmaniah Turki tahun 1924.
Standardisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,
”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk
Madinah” (HR. Abu Daud).
Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan
dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat
antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10
Dirham. Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham, maka dapat
pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975
gram. 1 Dinar senilai emas 22 karat 4.25 gram. sekarang 1 dinar senilai dengan
Rp 2.400.000, 1 dirham senilai Rp 74.000
Fungsi uang
Dalam teori ekonomi, uang memiliki tiga fungsi yaitu :
1. sebagai Alat Tukar (Medium of Exchange),
2. sebagai Penyimpan Nilai (Store of Value) dan
3. sebagai Satuan Perhitungan/Timbangan (Unit of Account).
ketiga fungsi ini seharusnya melekat pada uang yang kita gunakan, namun
penggunaan uang kertas justru tidak dapat memenuhi ketiga fungsi tersebut
sekaligus. Uang kertas hanya berfungsi secara optimal sebagai Alat Tukar atau
Medium of Exchange. Sebagai Store of Value, nilainya tergerus oleh inflasi dari
waktu ke waktu. Karena nilainya yang terus menurun ini maka uang kertas juga
tidak bisa secara konsisten dipakai sebagai Unit of Account.
Secara formal system keuangan global yang dikomandoi IMF masih melarang
penggunaan emas dalam salah satu Article of Agreement-nya yang mengikat pada
seluruh anggota IMF, namun rupanya secara diam-diam emas telah kembali masuk
kedalam system keuangan global yang dikelola oleh IMF sendiri. Tepatnya melalui
jalur Bank for International Settlement (BIS), yaitu ‘bank’-nya bank-bank
sentral dunia yang bermarkas di Basel – Switzerland.
Uang emas dibenci oleh bank-bank sentral dunia dengan alasan yang tidak jelas
– konon kalau uang emas dibiarkan exist – uang fiat (uang kertas) akan kelihatan
tidak bernilainya. Bahkan bukan hanya dibenci, dalam Article of Agreement of the
IMF ada larangan bagi negara-negara anggotanya untuk menggunakan emas sebagai
dasar nilai tukar uangnya (Article IV, Section 2. B).
Lantas siapa yang merindukan uang emas ?, bagi kita umat Islam – uang emas
ini bukan hanya sekedar uang untuk kepentingan transaksi, tetapi juga sebagai
alat untuk implementasi beberapa ketentuan syariah seperti nishab zakat, nishab
hukuman bagi pencuri, nilai uang diyat dlsb. Jadi kita tentu merindukan
kehadiran uang yang adil ini.
Namun ternyata umat diluar Islam-pun yang cerdas dan memahami betul problem
yang terbawa dengan uang kertas, mereka juga mulai merindukan hadirnya kembali
uang emas ini. Di Amerika ada Gold Anti Trust Action Committee (GATA) dan
Foundation of Advance Monetary Education (FAME) , keduanya gencar mengkritisasi
ketidak beresan uang kertas mereka dan pentingnya kembali ke emas.
Yang lebih hebat adalah di Eropa ada United Future World Currency (UFWC) yang
sangat serius mempersiapkan uang baru berbasis emas ini; Akses mereka ke para
pemimpin dunia juga sangat baik sehingga dalam pertemuan G-8 yang berlangsung di
Italy sejak tiga hari lalu – mereka berhasil secara symbolic menyerahkan uang
emas mereka kepada para pemimpin dunia tersebut.
Lagi-lagi kita umat Islam sebenarnya punya solusi yang sudah sangat terbukti
keunggulannya selama ribuan tahun – kalau saja kita mau kembali ke uang kita
sendiri. Kita tidak perlu kebingungan mencari nama baru bagi uang kita karena
uang kita namanya sudah disebut di Al-Qur’an (QS 3:75) dan berbagai hadits
Rasulullah SAW.
Jadi kalau kita kembali kepada solusi Islam; justru kita akan berada di depan
dari bangsa-bangsa lain di dunia. Ketika bangsa-bangsa lain masih sibuk mencari
nama dan bentuk uang baru mereka, kita sudah diberi tahu nama dan bentuk uang
kita dari dua pegangan utama kita yaitu Al-Qur’an dan Hadits.
Choose u'r option..have a gold day!!!
0 komentar:
Posting Komentar